REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) telah resmi ditutup hari ini, Ahad (3/2). Ketua Panitia IBF 2019, Anies Baswedan mengungkapkan terima kasih kepada seluruh panitia, pengunjung, peserta dan seluruh sponsor yang telah membantu kesuksesan acara.
Dia juga mengucapkan mohon maaf atas banyaknya kekurangan dan kesalahan selama berlangsungnya IBF. “Jika pameran ini dikatakan baik, maka semua atas pertolongan Allah. Jadi sekali lagi kita semua harus benar-benar ikhlas bahwa kesuksesan ini karena pertolongan dan kehendak Allah,” kata Anies saat menyampaikan sambutan dalam penutupan IBF, Ahad (3/2).
Anies mengatakan, sampai saat ini pasti masih banyak kekurangan dari pelaksanaan IBF 2019. "Kita akan evaluasi dan mudah-mudahan pelaksanaan IBF selanjutnya, insya Allah lebih baik dari tahun ini dan tahun sebelumnya,” lanjut dia.
Menutur Anies, meski IBF telah diadakan selama bertahun-tahun, namun setiap tahunnya, kendala yang terjadi selalu berbeda-beda. Seperti tahun ini, sebagai tahun politik, panitia IBF 2019 mengantisipasinya dengan penegasan tujuan IBF yaitu fokus pada pengembangan peradaban dan meningkatkan minat baca masyarkat.
“Saya selalu percaya bahwa IBF adalah upaya kita untuk menjaga semangat literasi bangsa. Dengan IBF ini semoga akan terlahir pemimpin bangsa yang memiliki latar belakang literasi yang kuat,” kata dia.
Dia juga berharap nantinya IBF akan terus berkembang di ranah yang lebih besar. Bukan hanya sebagai pameran buku Islami terbesar se-Asia Tenggara namun juga dunia. “Saya kira itu yang perlu diupayakan agar pameran ini bisa jadi pameran yang lebih berkelas bukan hanya terbesar di Asia Tenggara tapi juga dunia. Mudah-mudahan ke depan dapat lebih berkembang lagi,” kata dia.
Atas nama panitia, Anies menyampaikan permohonamn maaf atas banyak kesalahan dan kekurangan. "Saya mohon permintaan maaf yang sebesar-besarnya,” kata Anies.