Senin 04 Mar 2019 03:01 WIB

Pemerintah Dorong Usaha Kecil Kendari Melalui Pembiayaa UMi

Pembiayaan UMi di Provinsi Sulawesi Tenggara setidaknya telah dinikmati 2.332 debitur

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Peluncuran Data Sampel BPJS Kesehatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pidato saat peluncuran data sampel BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (25/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Peluncuran Data Sampel BPJS Kesehatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pidato saat peluncuran data sampel BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong pengusaha kecil di Kendari, Sulawesi Tenggara, melalui Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Hingga 23 Februari 2019, penyaluran Pembiayaan UMi di Provinsi Sulawesi Tenggara setidaknya telah dinikmati oleh 2.332 debitur dengan total penyaluran lebih dari Rp 8,37 miliar.

Penyaluran tertinggi untuk wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara berada di Kabupaten Konawe, mencapai Rp 2,98 miliar yang disalurkan kepada 1.105 debitur. Kota Kendari menempati urutan kedua dengan total penyaluran Rp 1,97 miliar kepada 497 debitur.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pembiayaan UMi menekankan kewajiban penyalur untuk melakukan pendampingan kepada debitur. Pendampingan tersebut dapat berbentuk pemberian motivasi usaha, pelatihan pengembangan usaha dan sumber daya manusia (SDM) serta bentuk pendampingan lainnya.

Melalui pendampingan ini, Sri menjelaskan, debitur diharapkan dapat meningkatkan usahanya agar dapat naik kelas dan memperoleh akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Ataupun, pembiayaan lain untuk usaha yang lebih besar," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/3).

Dalam penyalurannya, pembiayaan UMi mengadopsi kearifan lokal. Misalnya, penyaluran melalui skema kelompok yang menggunakan tanggung renteng sebagai pengganti agunan. Selain itu, pembiayaan UMi disalurkan sesuai budaya masyarakat yaitu dengan skema syariah kepada masyarakat pesantren maupun skema konvensional kepada masyarakat lainnya.

Meskipun mengusung kearifan lokal, pembiayaan UMi tetap mengikuti perkembangan zaman melalui digitalisasi pembiayaan. Penyaluran pembiayaan UMi didukung dengan sistem informasi memadai, yaitu Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Sistem ini dapat mencegah terjadinya double pembiayaan pada saat bersamaan antara KUR dengan pembiayaan UMi.

Guna memberikan pemahaman lebih dalam dan mengetahui evaluasi pelaksanaan UMi di Kendari, Sri bersama Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja, Jumat (1/3). Tepatnya, ke nelayan dan debitur di tempat pelelangan ikan Pangkalan Pendaratan Ikan Sodohoa. Sebelumnya, Presiden didampingi Menteri Keuangan telah mengunjungi pedagang dan debitur Pembiayaan UMi di Pasar Sentral Gorontalo.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan pesan kepada penerima UMi untuk membangun kepercayaan dalam membayar cicilan pembiayaan. Meski pinjaman ultra mikro diberikan agar debitur memiliki usaha baik, mereka tetap harus disiplin. "Jangan lupa, yang nama pinjaman itu harus angsur, mencicil dan disiplin," ucapnya.

Dengan adanya bantuan pinjaman melalui skema pembiayaan UMi, Jokowi berharap debitur dapat memperbesar dan memajukan usahanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement