Ahad 03 Mar 2019 21:58 WIB

Pengunjung IBF Kalahkan Pengunjung Book Fair Internasional

Pengunjung kemungkinan sama saja sekitar 198 ribu orang, atau lebih.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
IBF 2019. Ketua Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2019  M. Anis Baswedan memberikan sambutan pada acara penutupan IBF 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (3/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
IBF 2019. Ketua Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2019 M. Anis Baswedan memberikan sambutan pada acara penutupan IBF 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, IBF Go Internasional

JAKARTA -- Islamic Book Fair telah resmi ditutup hari ini, Ahad (3/2) pukul 19.00 WIB oleh Ketua Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Hikmat Kurnia. Dalam sambutannya, dia berencana meningkatkan IBF ke taraf yang lebih tinggi, bukan hanya sebagai pameran buku Islami terbesar se-Asia Tenggara, namun juga se-Asia, bahkan dunia.

Wakil Ketua Islamic Book Fair, Syahruddin el fikri menjelaskan, dalam rangkuman pencapaina IBF 2019, tercatat adanya peningkatan jumlah omzet di sejumlah penerbit. Meksi begitu, Syahruddin mengaku belum dapat menginfokan jumlah detail pengunjung IBF mulai dari hari pertama hingga terakhir.

“Pengunjung kemungkinan sama saja sekitar 198 ribu orang, mungkin ada kekurangan, atau bisa jadi lebih. Data sekarang masih direkap, mudah-mudahan meningkat, kalau melihat dari yang hadir dan adanya penambahan waktu,” jelas Syahruddin saat ditemui Republika.co.id di JCC, Senayan, Ahad (3/2).

Terkait rencana IBF untuk melaju ke kancah internasional, Syahruddin mengatakan, jika dilihat dari pencapaian jumlah pengunjung secara umum, IBF telah mengalahkan jumlah pengunjung pameran-pameran buku internasional, seperti Brunei Book Fair, London Book Fair, bahkan Frankfurt Book Fair.

“Dulu waktu di Istora, 10 hari saja sudah 450 ribu orang. Sedangkan di Frankfurt 2017 hanya 270 pengunjung. Saya rasa kalau untuk ranah Asia saja sudah lewat,” kata Syahruddin.

Dia mengatakan selama ada dukungan dari pemerintah, dia yakin bisa memajukan IBF ke kancah internasional.  Sebelumnya, Ketua Panitia IBF 2019, Anis Baswedan berharap nantinya IBF akan terus berkembang di ranah yang lebih besar, bukan hanya sebagai pameran buku Islami terbesar se-Asia Tenggara namun juga dunia.

“Saya kira itu yang perlu diupayakan agar pameran ini bisa jadi pameran yang lebih berkelas bukan hanya terbesar di Asia tenggara tapi juga dunia. Mudah-mudahan ke depan dapat lebih berkembang lagi,” kata dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement