REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR -- Program rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin di Kalimantan Utara (Kaltara) segera dilakukan untuk 2.500 unit pada 2019. "Kita targetkan ada 2.500 rumah yang bakal direhab. Dengan rincian, 2.000 unit dibiayai melalui APBN dan 500 unit dari APBD Provinsi Kaltara," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Senin (4/3).
Dalam siaran pers disebutkan rehab yang bersumber dari APBN, melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Tahapannya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) penetapan lokasi desa dari pusat.
Sedangkan yang bersumber dari APBD, untuk lokasinya akan menyesuaikan. Diperkirakan April 2019 program ini sudah bisa jalan. Dengan 2.500 rumah yang akan direhab pada tahun ini, maka total sudah 9.500-an rumah warga miskin telah terbantu. "Program rehab rumah ini sudah kita lakukan sejak 2016," katanya.
Hingga 2018 sudah ada 6.923 unit rumah warga di kabupaten/kota se-Kaltara yang dibantu, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD. Program itu sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan. "Rumah warga yang kurang layak, kita bantu rehab sehingga menjadi layak. Hal itu juga untuk menumbuhkan kepercayaan diri warga," katanya.
Guberur berharap, dengan adanya rehab rumah ini, warga lebih bersemangat dalam meningkatkan kualitas kehidupan rumah tangganya. Pemerintah menargetkan pada 2020 ada 10 ribu rumah warga yang direhab. "Kita optimistis itu bakal tercapai," ujarnya.