Senin 04 Mar 2019 10:49 WIB

Bantaran Sungai Code Dipenuhi Sedimen

Sedimen mulai menggunung sehingga menimbulkan penyempitan aliran sungai.

Sejumlah warga menikmati wisata air dengan perahu di Sungai Code, Sayidan, Yogyakarta.
Foto: Antara
Sejumlah warga menikmati wisata air dengan perahu di Sungai Code, Sayidan, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bantaran Sungai Code di daerah Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini banyak ditemukan sedimen. Hal ini berpotensi mengganggu kelancaran aliran sungai yang berhulu Gunung Merapi tersebut.

"Apalagi saat ini di kawasan Utara (lereng) masih sering terjadi hujan deras, sehingga dikhawatirkan sungai tidak mampu menampung aliran air," kata Ketua Forum Komunikasi Sungai Sleman (FKSS) AG Irawan di Sleman, Senin (4/3).

Ia mengatakan, sedimen di Sungai Code terlihat mulai menggunung sehingga menimbulkan penyempitan aliran sungai. Berbagai jenis tumbuhan liar seperti pohon pisang dan rumput juga banyak tumbuh.

"Pada bagian talud juga banyak ditumbuhi tanaman," katanya.

Menurut dia, banyaknya sedimen sungai juga mengakibatkan pendangkalan. Sehingga ketika hujan lebat, bisa saja warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai terkena banjir akibat luapan sungai.

"Pada beberapa sisi masih ada sampah yang menyangkut di sedimen-sedimen sungai, kondisi tersebut berbahaya. Sedimen akan mengganggu kedalaman dan aliran sungai," katanya.

Irawan menyarankan agar dilakukan pengerukan sungai atau normalisasi hingga batas dasar sungai sehingga bentuk asli sungai bisa kembali. "Jika sedimen karena akumulasi limbah padat atau cair, maka perlu penanganan khusus. Sebab, nantinya akan berpengaruh terhadap ekosistem sungai. Perlu dicek jenis endapannya karena akan menentukan penanganan," katanya.

Ia mengatakan, dari pemetaan jenis sedimen di sungai itu berdasarkan lokasi. Di Sleman dan Kota Yogyakarta Utara biasanya didominasi pasir. Karena sumbernya dari lahar hujan Merapi. "Sedangkan mulai Yogyakarta bagian selatan dan Kabupaten Bantul biasanya sudah mulai bercampur dengan padatan limbah," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement