REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat (Kalbar), Muhammad Rizky Purnomo, berharap banyak perusahaan yang ada di Kalbar bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau go public. Sehingga masyarakat di Kalbar semakin tertarik dengan pasar modal.
"Harapan kita perusahaan di sini banyak melantai di BEI. Dengan begitu masyarakat tentu tertarik dan menjadi daya dorong untuk masuk di pasar modal. Mereka bisa berpartisipasi membeli saham perusahaan lokal," ujarnya di Pontianak, Senin (4/3).
Rizky berharap juga bahwa perusahaan sekuritas pasar modal bisa lebih banyak masuk dan tersebar di Kalbar. Dengan hal itu bisa mendorong literasi dan inklusi industri keuangan di Kalbar khususnya di pasar modal.
"Saat ini sudah ada 13 perusahaan sekuritas masuk di Kalbar. Harapan kita ada lagi masuk untuk menggarap potensi di Kalbar yang masih besar," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalbar, Syamsir Ismail mengatakan bahwa terkait Bank Kalbar sendiri saat ini masih sebatas wacana untuk masuk ke pasar modal. "Kita tentu sudah membicarakan hal itu. Namun soal apakah melantai atau tidak itu tergantung pemegang saham saat ini yaitu pemerintah provinsi dan kabupaten kota yang ada di Kalbar," kata dia.
Sementara itu, Kepala BEI Cabang Pontianak, Taufan Febiola, menyebutkan bahwa untuk di Kalbar saat ini sudah ada perusahaan penggalangan kapal melantai di bursa efek. Untuk tahun ini pihaknya menargetkan ada empat perusahaan lokal untuk go public.
"Tahun ini sudah ada empat perusahaan ingin masuk ke bursa efek. Kita akan mendampingi dan mendorongnya akan hal itu," kata dia.
Terkait Bank Kalbar sendiri ia menilai dari segi kinerjanya sudah layak untuk masuk ke pasar modal. Menurutnya potensi Bank Kalbar juga sangat besar. "Kita berharap nanti juga masuk ke bursa efek. Kinerjanya sangat baik sehingga sangat layak dan potensial," kata dia.