Senin 04 Mar 2019 15:13 WIB

Israel Dinilai Ingin Kosongkan Al-Aqsha dari Orang Palestina

Tindakan Israel terhadap Al-Quds adalah bagian dari Judaisasi.

Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Foto: Screen Capture Youtube
Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengutuk sekeras-kerasnya tindakan Israel yang secara membabi-buta melarang pejabat Waqaf, penjaga dan orang yang ingin beribadah memasuki Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem).

Di dalam satu pernyataan, kementerian itu mengatakan Israel berusaha mengosongkan masjid tersebut dari orang Palestina dan  Muslim yang akan beribadah. Demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA, Senin (4/3).

Baca Juga

Larangan itu diberlakukan sebagai bagian dari rencananya untuk melakukan "pemisahan sementara" Al-Aqsha sampai tempat tersebut dibagi.

Kementerian tersebut memperingatkan tindakan sewenang-wenang Israel terhadap Masjid Al-Aqsha adalah dalam kerangka Judaisasi dan mengubah ciri khas serta identitas Kota Al-Quds.

Pada Ahad pagi, polisi Israel menyerahkan kepada Ketua Dewan Awqaf di Al-Quds, Sheikh Abdul-Azim Salhab perintah yang melarang dia memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha selama 40 hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement