REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Musim hujan tidak berarti menihilkan bencana kebakaran. Buktinya Pasar Mandiraja yang berada di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara mengalami kebakaran hebat, Ahad (3/3). Akibat kebakaran tersebut, ratusan kios dan los ludes menjadi arang.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arif Rachman menyebut api diketahui mulai berkobar sekitar pukul 23.00. Warga sekitar yang mengetahui langsung memadamkan api yang mulai berkobar. "Namun karena angin bertiup kencang, api justru makin membesar," jelas Arif, Senin (4/3).
Untuk memadamkan api tersebut, Arif menyatakan, pihaknya langsung mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran yang ada di Banjarnegara. Namun tiga unit mobil pemadam ini kewalahan mengatasi kobaran api. Sehingga, BPBD meminta bantuan pemadam dari Banyumas dan Wonosobo.
"Total ada sembilan mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan. Setelah upaya pemadaman dilakukan, api baru bisa dikuasai Senin dini hari sekitar pukul 03.00," jelasnya.
Namun Arif menyatakan sebagian besar los dan kios yang ada di komplek pasar sudah terlanjur menjadi arang. "Kami belum tahu jumlah kios dan los yang terbakar. Yang jelas, sebagian besar memang hangus terbakar," katanya.
Demikian juga mengenai jumlah kerugian yang ditimbulkan, Arif mengaku belum bisa menaksir kerugian. "Semuanya masih dilakukan pendataan karena kita juga harus berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan," katanya.
Sampai sekarang penyebab kebakaran masih diselidiki kepolisian. Termasuk dugaan penyebab kebakaran disebabkan oleh arus pendek aliran listrik. "Soal penyebab kebakaran kita masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Kita tidak bisa menduga-duga penyebabnya," katanya.
Mengenai nasib pedagang, Arif meminta para pedagang bersabar. Menurutnya, Pemkab Banjarnegara akan secepatnya membantu pedagang agar bisa secepatnya berjualan lagi. "Mungkin untuk sementara akan dibuatkan pasar darurat lebih dulu," terangnya.
Pasar Mandiraja merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup besar di jalur antara Banyumas-Banjarnegara. Sekitar komplek pasar selama ini juga dimanfaatkan sebagai terminal bagi bus-bus mikro dan angkutan umum lainnya.