Senin 04 Mar 2019 18:32 WIB

Mendikbud: Pembangunan SDM Fokus Pemerintah 2019

Mendikbud yakin kekurangan di dunia pendidikan bisa teratasi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat berbincang dengan wartawan di Gedung Kemendikbud, Jakarta pada Rabu (30/1).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat berbincang dengan wartawan di Gedung Kemendikbud, Jakarta pada Rabu (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah bersama masyarakat harus bersinergi demi percepatan pembangunan terutama pembangunan sumber daya manusia yang menjadi fokus pemerintah pada 2019.

"Kita berupaya terus meningkatkan, mempercepat agar kita segera menjadi bangsa yang besar, maju, setara dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju," ujar Muhadjir dalam siaran pers, Senin (4/3).

Muhadjir mengakui, masih ada beberapa kekurangan di dalam dunia pendidikan di Indonesia. Akan tetapi, hal tersebut diyakini dapat teratasi dengan baik.

"Memang masih banyak persoalan pendidikan termasuk guru honorer, masih banyak sekolah yang rusak, buku-buku yang masih kurang. Akan tetapi akan terus kita perbaiki dan sempurnakan untuk kedepannya. Yang penting mari kita sepakat, kita bertekad untuk terus menjaga kelangsungan pembangunan yang sekarang sedang bergerak cepat," ujarnya.

Dia mengingatkan dalam setiap kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu menyampaikan mulai 2019 pemerintah tidak hanya memperhatikan pembangunan infrastruktur, melainkan pembangunan SDM. "Pertama harus sehat dulu dan kemudian pintar. Oleh karena itu, pemerintah bertekad mulai 2019 dan kedepannya, kita akan fokus membangun SDM," ujarnya.

Salah satu perwujudan fokus pembangunan SDM ini, adalah peningkatan jumlah Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sebelumnya, penerima KIP hanya sampai jenjang SMA/SMK. Kini penerima KIP sudah menjangkau hingga jenjang perguruan tinggi.

"Oleh karena itu, kepada semua siswa penerima KIP, saya mohon supaya belajar sungguh-sungguh sehingga bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa melanjutkan sampai perguruan tinggi," kata Muhadjir.

Tidak hanya sebatas pemberian KIP, pembangunan SDM juga dilakukan dengan pembangunan fisik dan peningkatan mutu sekolah yang terus dipacu sehingga nantinya seluruh peserta didik di Indonesia bisa memperoleh fasilitas dan kualitas pendidikan yang sama.

"Selanjutnya, untuk pembangunan gedung-gedung sekolah terus kita pacu, kita percepat. Mudah-mudahan seluruh Indonesia nanti akan memiliki gedung-gedung yang sama, dan kualitas guru juga sama," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement