REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta menutup sebagian ruas Jalan Kendal, Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat sejak Ahad (3/3). Penutupan dilakukan untuk fasilitas pejalan kaki dan menunjang konsep hunian terintegrasi transportasi massal atau transit oriented development (TOD) Dukuh Atas.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko saat dihubungi menyampaikan penutupan jalan tersebut juga untuk menunjang pengoperasian transportasi umum, yakni moda raya terpadu (MRT) Jakarta mulai akhir Maret 2019. "Sudah dilakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Dukuh Atas untuk pembangunan pusat transit," katanya, Senin (4/3).
Sigit menjelaskan, Jalan Kendal akan dijadikan sebagai pedestrian atau jalur pejalan kaki. Artinya akses kendaraan dari Blora hanya bisa belok ke arah kiri.
Jalur pejalan kaki nantinya diharapkan bisa memudahkan masyarakat pengguna angkutan umum khususnya MRT Jakarta. "Rekayasa lalu lintas dilakukan secara bertahap dan berdasarkan kajian.Selain itu, akan ditempatkan personel untuk membantu sekaligus mengarahkan pengguna jalan terkait pengalihan arus tersebut," katanya.
Kapolsubsektor Blora Aiptu, Sujadiyo mengaku telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar penumpukan kendaraan dan kesemrawutan dapat dicegah. Rekayasa dimulai dari sosialisasi pengalihan arus lalu lintas agar tidak membingungkan pengguna jalan.
"Banyak kendaraan yang naik-turunkan penumpang ditambah pengguna KRL yang menyeberang jalan, jadi ya lumayan macet", ujar Sujadiyo.
Trotoar tersebut nantinya menyediakan tempat khusus (lay bay) untuk Transjakarta serta penataan ojek daring (dalam jaringan). Selain itu, operator moda transportasi yang ada akan bekerja sama dengan UMKM untuk menyediakan ritel makanan dan hiburan.
Kawasan Dukuh Atas merupakan tempat bertemunya enam moda transportasi umum, yaitu MRT, KRL, Kereta Bandara, LRT Jabodetabek, LRT Jakarta, dan Bus Transjakarta sehingga kawasan ini mobilitasnya sangat tinggi.