REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kasus kematian ibu melahirkan di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat pada 2018 mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Jumlahnya mencapai hingga 50 persen.
"Kasus kematian ibu melahirkan di Kabupaten Majene untuk tiga tahun terakhir berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan. Di tahun 2016 tercatat delapan kasus kemudian turun pada 2017 menjadi 5 kasus dan tahun 2018 mengalami peningkatan hingga 100 persen, yakni 10 kasus," kata Wakil Bupati Majene Lukmandi Mamuju, Senin (4/3).
Dengan tren peningkatan kasus kematian ibu yang terus meningkat, ia mengaku khawatir jumlahnya akan mencapai 12 kasus di tahun 2019 atau setiap bulan ada satu kasus kematian. "Hingga akhir Februari ini saja sudah mencapai dua kasus kematian ibu saat melahirkan," tutur Lukman.
Ia mengatakan, satu ibu yang meninggal karena melahirkan, maka akan mempengaruhi angka harapan hidup di Majene dan hal tersebut menjadi parameter keberhasilan pemerintahan. "Satu ibu yang meninggal karena melahirkan, maka isunya luar biasa akan mempengaruhi angka harapan hidup sehingga akan mempengaruhi indeks pembangunan manusia dan parameternya juga karena keberhasilan pemerintahan," terang Lukman.
Lukman mengatakan, koordinasi kepala PKM, Camat, Lurah dan Kepala Desa perlu dimaksimalkan lagi. Camat lanjutnya, harus aktif menginformasikan kepada masyarakat khususnya faktor eksternal yang menyebabkan kasus kematian ibu.
Ia juga menyarankan agar anggaran desa harus terkoneksi dengan persoalan kesehatan. "Tdak hanya membangun rabat beton, karena hal tersebut bisa di kerjakan oleh dinas terkait. Kalau ada orang mati, itu juga persoalan kami, belum masalah stunting ini juga pekerjaan berat semua pihak harus fokus memikirkan ini," tutur Lukman.