Selasa 05 Mar 2019 01:00 WIB

Ratusan Orang Tewas Akibat Ebola di Kongo

Ebola mewabah di Kongo pada Juli 2018.

Red: Nur Aini
Foto yang diambil pada Ahad, 20 Mei 2018 ini menunjukkan sebuah tim dari Doctors Without Borders memakai pakaian pelindung dan peralatan untuk persiapan pengobatan pasien Ebola di rumah sakit Mbandaka, Kongo.
Foto: Louise Annaud/Medecins Sans Frontieres via AP
Foto yang diambil pada Ahad, 20 Mei 2018 ini menunjukkan sebuah tim dari Doctors Without Borders memakai pakaian pelindung dan peralatan untuk persiapan pengobatan pasien Ebola di rumah sakit Mbandaka, Kongo.

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Sedikitnya 496 orang telah meninggal akibat Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) sejak awal wabah tersebut pada akhir Juli tahun lalu. Data itu diungkapkan Kementerian Kesehatan Kongo pada Senin (4/3).

Di antara 894 kasus demam berdarah yang dilaporkan, 829 kasus dikonfirmasi sebagai kasus Ebola, kata kementerian tersebut. Sebanyak 31 orang masih menjalani perawatan karena penyakit itu, sementara 302 orang telah pulih dari virus tersebut di negara Afrika Tengah itu.

Baca Juga

Sebanyak 65 orang meninggal setelah serangan demam berdarah, tapi tak bisa diabsahkan apakah mereka meninggal akibat Ebola, kata Kantor Berita Turki, Anadolu.

Sebanyak 85.226 orang diberi vaksin anti-Ebola di negeri tersebut sebagai bagian dari kegiatan yang dimulai pada 8 Agustus.

Ebola, demam tropis yang pertama kali muncul pada 1076 di Sudan dan Republik Demokratik Kongo, dapat menular ke manusia dari hewan buas. Virus penyakit itu juga dilaporkan dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang tertular atau orang yang telah menyerah pada virus tersebut.

Ebola mengakibatkan ketakutan global pada 2014, ketika wabah terburuk di dunia menyebar di Afrika Barat. Ebola menewaskan lebih dari 11.300 orang serta menyerang sebanyak 28.600 orang saat virus penyakit itu menyerang Liberia, Guinea dan Sierra Leone.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement