REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Maruf Amin menyerukan perlunya koperasi tiap masjid demi memperkuat ekonomi umat. Hal itu bertujuan mendorong umat untuk mandiri dan berkontribusi positif bagi bangsa.
"Tugas ulama diantaranya adalah menjaga dan melayani umat, sebagai arus baru ekonomi Indonesia," kata Maruf Amin di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (4/3).
Maruf Amin hadir di wilayah itu pada acara bertajuk "Tangerang Hiji Bae, Penyematan Sorban Untuk 99 Tokoh Tangerang Utara dan Ikrar di Desa Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Acara tersebut digelar oleh relawan Muda Mudi Indonesaia (MMI) dan Forum Komunikasi Kyai Maruf Amin, diawali ikrar kesetiaan mengawal NKRI dan memenangkan dalam Pilres 2019 oleh ribuan warga Tangerang Utara.
Calon Wapres nomor urut 01 itu mengingatkan para pendukung untuk berjuang bersama memajukan bangsa dengan memilih pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. Dia menyerukan perlu sinergi para pihak dalam mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia.
"Sinergi antara pemerintah, ulama dan pengusaha dalam memberdayakan dan menguatkan ekonomi keumatan," kata ulama asal Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang itu.
Upaya perbaikan ekonomi umat yang digulirkan itu bukan hanya wacana belaka tapi sudah dilakukan sejak aktif di NU maupun MUI. Menurutnya, pada tahun 2017, menghelat Kongres Ekonomi Umat dan meminta pemerintah untuk menjadikan pesantren dan majelis taklim sebagai mitra dalam hal pemberdayaan ekonomi.
Sementara itu, Humas MMI, Amin Fauzi mengatakan puluhan ribu relawan MMI di Indonesia telah bergerak mulai akar rumput untuk memenangkan Maruf Amin. "Kyai Abah Maruf adalah refresentasi muslim Indonesia, abah mewakili muslim kota maupun desa," kata Fauzi.
Fauzi menambahkan Ma'ruf adalah ulama berpengaruh yang menjadi motor penggerak perubahan sosial, budaya dan ekonomi. Dia mencontohkan pengaruh Ma'ruf Amin yang mengubah tatanan sosial adalah trend perbankan Islam dan ekonomi syariah.
Langkah tersebut dinilai berhasil mendorong kesadaran kelompok ekonomi kuat untuk membantu masyarakat ekonomi lemah dengan isu redistribusi aset yang digulirkan sejak menjabat Rais Amm PNNU dan Ketum MUI tahun 2015.
Sedangkan Maruf mendorong pentingnya memperkuat masyarakat ekonomi lemah tanpa melemahkan yang kuat dan berhasil digulirkan hingga tahun 2017. Bahkan Presiden Joko Widodo menyetujui perlunya pemerintah menjembatani konsep tersebut dengan mendorong redistribusi aset pengusaha yang terbengkalai untuk diberdayakan oleh masyarakat.