REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi tiga kantung jenazah korban longsor di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Tiga korban longsor tersebut berhasil dievakuasi pagi ini (Selasa, 5/3).
"Pagi hari ini ada tiga potongan jenazah yang dievakuasi," kata Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Abdul Muin Paputungan, Selasa (5/3).
Setelah dievakuasi, ketiga kantong jenazah tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Kotamobagu untuk diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI). Muin mengatakan, proses evakuasi menjadi lebih mudah, tidak lagi menggunakan lubang yang berada di sisi atas.
Saat ini, lubang di bagian atas sudah menyatu dengan lubang yang digali di bagian sisi, dekat pintu utama, yang menjadi akses penambang masuk ke terowongan mengambil batu yang mengandung emas. Evakuasi, lanjut dia, terus dilakukan tanpa henti oleh tim SAR gabungan mencari penambang yang masih tertimbun material pascalongsor.
Diperkirakan puluhan penambang emas masih berada dalam lubang pascalongsor yang terjadi pada Selasa (28/2) pukul 21.10 Wita. Kronologisnya, saat menambang emas tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil serta banyaknya lubang galian tambang.
Hingga Jumat (1/3) pukul 12.00 Wita atau hari kelima proses evakuasi, korban meninggal dunia tercatat sebanyak delapan orang, dan 20 orang dinyatakan selamat. Sementara evakuasi Senin (4/3) sebanyak dua kantong dan hari ini pukul 9.00 Wita sebanyak tiga kantong jenazah kembali dikeluarkan dari lobang tambang.