REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*
Dunia dakwah bagi Muslim adalah kewajiban. Tidak harus menjadi muballigh dulu untuk menyampaikan kebenaran. Tidak harus menjadi juara dalam pentas pemilihan dai dan daiyah dulu baru mau mengajak kepada kebaikan. Tidak harus bisa berkhutbah dulu untuk mengingatkan teman yang salah jalan. Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki dan perempuan. Sebagaiamana pesan Rasulullah saw. Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat. (H.R. at-Turmudzi).
Di sela-sela jam istirahat dakwah saya di Makau, saya menyempatkan diri melakukan plesiran ke tempat-tempat landmark yang ada di Makau. Sekedar untuk hiburan dan tambahan wawasan dalam menyampaikan retorika dakwah, rasanya jalan-jalan penting juga. Ditemani oleh ibu-ibu panitia pengajian majelis taklim Irsyad, Ibu Arofah dan teman-temannya, saya diajak melihat-lihat gemerlap indahnya kota Makau di malam hari.
Indahnya Makau memang terlihat di saat malam. Semakin malam, semakin ramai orang berdatangan. Seakan kota ini tidak pernah tidur di malam hari. Mungkin tidurnya di siang hari, lalu beraktivitas di malam hari. Dengan menumpang bus 26A Kami menuju tempat keramaian di Macau. Melewati Grand Lisboa, Whynn Palace, MGM, dan tempat-tempat di Makau yang terkenal. Tetapi kami tidak berhenti di situ, lebih jauh lagi kami menuju Venetian, Parisian, dan City of Dream.
Pada Senin (3/3) pukul 23.00 waktu klokal sampai di Venetian, kami turun. Saya melihat ada tiga gadis cantik berwajah campuran oriental dan portugis seperti bolak-balik mengahampiri laki-laki pengunjung City of Dream, tetapi banyak mendapatkan penolakan. Makau merupakan negara jajahan portugis, wajar jika penampakan wajah penduduknya seperti portugis dan terlihat sipit, wajar juga jika di setiap nama-nama jalan dan petunjuk arah mendapatkan pengaruh berbahasa portugis.
City of Dream bagaikan Kota Impian. Venetian dan Parisian terkonsep rapih dan indah seperti suasana miniatur aslinya di Eropa. Venetian dibuat arsiteknya seperti suasana Venesia di Italia, dengan khas sungai dan perahu dayungnya yang menawan. Parisian dibuat seindah mungkin arsiteknya seperti suasana di Paris lengkap dengan menara Eifelnya.
Inilah gemerlap indahnya dunia. Dimanjakan dengan pemandangan indah, tetapi semua itu adalah buatan, hanya tiruan. Disenangkan dengan permainan yang banyak, tetapi semua itu adalah tipuan, hanya sementara. Tiruan dan tipuan adalah seperti dusta. Dalam Hadits disebutkan: “Dusta akan menghantarkan pelakunya berbuat dosa, dan dosa akan menghantarkan pelakunya masuk neraka.” (H.R. Bukhari).
Jelas dalam Alquran disebutkan, bahwa dunia dan kehidupannya dipenuhi dengan kesenangan yang sementara, penuh dengan tipuan, hanya permainan dan senda gurau saja. Tidak ada rumusnya dalam permainan akan menang selamanya, pasti akan banyak kalahnya. Oleh karena itu marilah berbuat kebaikan, jangan pernah menunda kebaikan sampai tua, dan jangan tertipu dengan kesenangan dan gemerlapnya dunia, karena semua itu pasti akan musnah.
Dai Tidim Jatman, Dai Ambassador Cordofa, Dosen Stitsyam Bontang, Guru PAI SMA YPK Bontang, Muballigh LDNU Bontang.