REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengklaim, efektivitas pembiayaan infrastruktur melalui utang berimbas pada peningkatan perekonomian nasional. Sebab, mayoritas pembangunan infrastruktur yang dibangun merupakan infrastruktur yang dapat memberi akses pada mobilitas masyarakat.
“Tentu saja sangat efektif, kita bisa lihat di setiap jalan tol yang dibangun pemerintah itu digunakan sebagai akses penyambung aktivitas ekonomi,” kata Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry TZ kepada Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (5/3).
Dia menjelaskan, pembiayaan modal infrastruktur melalui anggaran utang melalui skema hitung-hitungan pendapatan dilakukan secara akurat. Jika dilihat dari pertumbuhan efektivitas ekonominya, kata dia, pembiayaan infrastruktur lewat utang mengalami peningkatan sebesar 40 persen. Dia menilai, hal itu secara tidak langsung dapat menambah efektivitas dalam mendukung ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, sasaran hasil infrastruktur 2015-2019 mencakup 1.000 kilometer pembangunan jalan tol oleh pemerintah dan swasta, 3.073 kilometer kapasitas jalan nasional (jalan rakyat), dan 2.650 pembangunan jalan baru.