REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) berhasil mengumpulkan 11 ton lebih sampah yang di sepanjang jalan kawasan hutan TNBBS Lampung. Sampah-sampah tersebut berserakan dari lalu-lalang orang dan kendaraan yang melintas di jalur tersebut.
Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019, Senin (4/3), petugas Balai Besar TNBBS Kotaagung, Lampung, BPTN I Semaka, Masyarakat Mitra Polhut, Mitra (WWF, Yabi, WCS-IP, UNDP Tiger Project), Saka Wanabakti Kwarcab Tanggamus, dan siswa SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, menggelar aksi pungut sampah kawasan TNBBS.
Sekitar 300-an petugas turun dan menyisir di dua ruas jalan masuk dalam kawasan TNBBS, yakni ruas Sanggi (Pesisir Barat) – Bengkunat (Tanggamus) dan Liwa (Lampung Barat) – Krui (Pesisir Barat). Peserta aksi bersih sampah di ruas Sanggi – Bengkunat sepanjang 11,5 Km berhasil meraup 1.050 Kg sampah.
Sedangkan di ruas jalan Liwa - Krui yang berada dalam kawasan TNBBS sepanjang 15 km terdiri dari 200 peserta diantaranya pegawai lingkup BPTN II Liwa, Polsek Balik Bukit, Dinas Lingkungan Hidup Lampung Barat, Satuan Polisi Pamong Praja Lampung Barat, Pegawai Kecamatan Balik Bukit, warga dan Peratinm Pekon Balik Bukit, warga Pokdarwis Kubu Perahu, Kelompok Pemegang Ijin Air Kubu Perahu, Saka Wana Bakti Kwarcab Lampung Barat, siswa SMK Kehutanan Negeri Kadipaten. Pada ruas tersebut petugas berhasil menjaring 10 ton sampah.
Di ruas jalan tersebut, peserta bersih-bersih kawasan TNBBS juga melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan yang melintas termasuk warga hilir mudik di ruas jalan itu. Kegiatan sosialisasi tersebut untuk menyongsong “Melestarikan Alam, Hutan Bukan Tempat Buang Sampah.” Diharapkan melalui kegiatan bersih sampah dan sosialisasi kepada pengguna jalan, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pengelolaan sampah yang lebih baik.
Sejumlah petugas Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung bersama mitra menggelar aksi bersih-bersih sampah dari dua ruas jalan di kawasan hutan TNBBS, Senin (4/3).
Kepala Balai Besar TNBBS Lampung Agus Wahyudiono mengatakan ruas jalan Sanggi - Bengkunat merupakan jalan negara yang berada di dalam kawasan TNBBS. Pengguna jalan merupakan masyarakat umum, dari Lampung dengan tujuan Bengkulu atau sebaliknya. Jumlah pengguna jalan yang banyak didominasi oleh truk.
“Sampah yang ditemukan di ruas jalan ini sebagian besar adalah sampah plastik pembungkus makanan dan minuman yang dibuang oleh para pengguna jalan,” kata Agus Wahyudiono dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Selasa (5/3).
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBBS Heru Rudiharto menyatakan, perlunya upaya penanggulangan permasalahan sampah di ruas jalan Sanggi - Bengkunat. “Ke depan, kita akan mengupayakan pemasangan papan larangan membuang sampah bagi pengguna jalan di ruas jalan Sanggi – Bengkunat,” katanya.
Pemasangan papan pengumuman dan larangan tersebut, ujar dia, untuk mengingatkan, karena kesadaran pengguna jalan untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dengan mudahnya kita temukan sampah di sepanjang ruas jalan kawasan TNBBS.
Kepala Bidang Teknis Konservasi Balai Besar TNBBS Ismanto mengatakan, petugas melakukan aksi bersih lingkungan juga disertai dengan kegiatan penyadartahuan bagi pengguna jalan. “Kita meminta waktu sebentar pada pengguna jalan untuk menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan, dan menyampaikan pesan bahwa hutan bukan tempat buang sampah, melalui stiker yang kita tempelkan pada kaca depan kendaraan mereka,” kata Ismanto.
Lebih dari 11 ton sampah yang dipungut dari kawasan TNBBS Lampung di dua rusa jalan tersebut, dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanggamus. Aksi bersih-bersih sampah di kawasan jalan TNBBS Lampung mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.