Selasa 05 Mar 2019 19:24 WIB

Abraham Samad Ajak Mahasiswa Perangi Kejahatan Korupsi

Kejahatan korupsi dampaknya bisa menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan.

Abraham Samad Datangi DPP PKS. Mantan Ketua KPK Abraham Samad menunggu Presiden PKS di Kantor DPP PKS Jakarta, Kamis (24/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Abraham Samad Datangi DPP PKS. Mantan Ketua KPK Abraham Samad menunggu Presiden PKS di Kantor DPP PKS Jakarta, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MUARO JAMBI -- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengajak mahasiswa di Provinsi Jambi untuk memerangi kejatahan korupsi. Kejahatan korupsi dinilainya mengakibatkan dampak yang luar biasa seperti kemiskinan dan kesenjangan.

"Anda tidak boleh acuh, karena kalau kalian membiarkan kejahatan korupsi terus terjadi, dikhawatirkan suatu ketika anda tidak bisa membayar uang kuliah karena kemiskinan," kata Abraham Samad, pada acara seminar nasional di hadapan mahasiswa di Balairung Universitas Jambi, Mendalo, Muarojambi, Jambi, Selasa (5/3).

Baca Juga

Pada kesempatan itu Abraham juga memaparkan terminologi nonhukum terkait perilaku korupsi dan bagaimana strategi pemuda dalam melawan korupsi. "Semua perilaku yang menyimpang dari amoral itu disebut perilaku korup, seperti anda menyontek kepada teman ketika ujian semester itu perilaku korup, kalau anda tidak mau dikatakan orang yang korup maka dari sekarang tinggalkan kebiasaan itu," tuturnya.

Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam memerangi korupsi. Menurut Abraham, terdapat tiga cara dalam memerangi korupsi. Yakni memerangi korupsi dengan gigih, adil dan memerangi korupsi selama mungkin. "Ketika kita memerangi korupsi harus dilakukan selama mungkin dan perang terhadap korupsi adalah perang yang abadi, jangan sampai berhenti," katanya, menjelaskan.

Selain itu, yang paling penting juga dibutuhkan pendidikan antikorupsi dan nilai kejujuran serta kejujuran yang ditanamkan generasi sejak dini. Pendidikan dan kampanye antikorupsi ini yang paling penting. "Karena kalau kita tidak pernah mendidik generasi muda untuk antikorupsi, maka suatu ketika korupsi akan kembali lagi," ujarnya.

Selain itu, Abraham juga mengemukakan fenomena korupsi yang juga terjadi dalam pengelolaan sumber daya alam khususnya pertambangan. Sehingga mengakibatkan potensi sumber daya alam tidak mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat secara maksimal.

Ia menjelaskan, potensi kekayaan dan sumber daya alam di Indonesia sangat banyak. Namun ironisnya banyak juga penduduknya yang masih miskin. Dimana jumlahnya masih mencapai angka 27 juta orang atau 11 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia.

"Korupsi mengakibatkan dampak yang begitu masif, seperti kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kerusakan alam dan lain sebagainya. Jadi ini (korupsi) harus sama-sama kita perangi dan dihentikan," ujar Abraham.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement