REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sukses mengekspor sebanyak 183.434 unit kendaraan dalam bentuk utuh dan terurai (CBU dan CKD) ke 41 negara pada 2018. Setelah pertumbuhan total ekspornya tahun lalu meningkat 62 persen dibandingkan 2017, SIS kini menyiapkan delapan produk baru pada tahun 2019 ini.
''Tahun 2019 kami akan menjawab kebutuhan konsumen dengan menghadirkan delapan produk baru dan program penjualan menarik,'' kata 2W Sales and Marketing Departemen Head PT SIS, Yohan Yahya, Senin (4/3).
Memasuki tahun 2019, kata Yohan, Suzuki akan memperkuat posisi dan citra merek sepeda motor sebagai alat transportasi dan juga gaya hidup. Sepanjang tahun ini Suzuki akan menghadirkan delapan produk pada jajaran motor Suzuki yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Melihat angka penjualan yang makin meningkat, Suzuki memperluas pangsa pasar ke generasi milenial dan keluarga muda. ''Agar dapat menggaet kaum milenial secara efisien, Suzuki akan lebih fokus memanfaatkan penggunaan platform digital sebagai saluran komunikasi,'' katanya.
Komunitas pun masih dilibatkan untuk membangun dan menyebarkan ketertarikan publik terhadap produk Suzuki melalui berbagai acara dan mempertahankan loyalitas mereka pada Suzuki. Rencana ini diperkuat dengan perluasan jaringan penjualan dan penetrasi pasar. Sehingga, konsumen dapat memiliki sepeda motor berkualitas dan terjangkau.
Berbagai strategi telah disiapkan, seperti memperluas jaringan layanan purnajual hingga mencapai 500 diler, hingga penyegaran produk yang disesuaikan dengan tren dan gaya hidup 2019. Dari sisi penjualan, di Tahun 2019 Suzuki menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 35 persen.
EKSPOR MENINGKAT
Terkait negara tujuan ekspor sepeda motor, SIS tahun lalu hanya menyasar 41 negara tujuan. Pada tahun 2019, negara tujuan eskpor akan ditambah ke Bangladesh dan Korea dengan target total CBU dan CKD 200 ribu unit.
Hingga akhir 2018, Suzuki telah mengekspor 52.634 unit sepeda motor dalam bentuk CBU. Capaian ini naik signifikan dibandingkan tahun 2017 sebanyak 25.586 unit.
Dalam bentuk CKD, Suzuki telah mengapalkan 130.800 unit. Jumlah ini naik pesat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 87.600 unit.
''Kita ekspor sebanyak-banyaknya, sehingga impor bisa dikurangi,'' kata Setiawan Surya, 4 Wheel Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Senin (4/3).
Kontribusi terbesar disumbang sepeda motor GSX Series dengan jumlah 20.548 unit. Hasil ini melonjak tajam 55,2 persen dibanding tahun 2017.
Di model lain, sepeda motor Address turut menyumbang 16.386 unit. Suzuki NEX II yang baru diperkenalkan pada April 2018 lalu telah berkontribusi positif dalam ekspor dengan jumlah 10.413 unit sepanjang 2018.
Peningkatan jumlah ekspor sejalan dengan ambisi Suzuki yang ingin menjadikan Indonesia sebagai basis ketiga ekspor kendaraan produk Suzuki Corporation. Saat ini Indonesia telah menjadi basis produksi APV dan Ertiga yang sudah diekspor ke mancanegara. ''Secara global untuk ekspor sangat menjanjikan,'' kata Setiawan.
Di segmen kendaraan penumpang, Ertiga tetap menjadi ujung tombak penjualan Suzuki di tanah air. Sepanjang tahun lalu, penjualan Ertiga mencapai 32.595 unit. Karimun Wagon R di kelas low cost green car (LCGC) terjual 4.564 unit.
Suzuki Ignis di kelas City car terjual 13.802 unit skaligus menguasai 45 persen pasar city car. Penjualan Baleno hatchback juga naik 11,4 persen atau sebanyak 5.435 unit dengan pangsa pasar 16,8 persen. Di segmen soprt utility vehicle (SUV), Suzuki SX4 S-Cross terjual 2.689 unit.