REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono, mengatakan, penyelenggara pemilu dan pemerintah tidak boleh menganggap enteng persoalan masuknya warga negara asing (WNA) ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Ferry menduga, ada persoalan yang lebih besar di balik fakta masuknya WNA ke DPT Pemilu.
"Fakta masuknya WNA ke DPT itu bisa jadi merupakan fenomena gunung es, karut-marut pelaksanaan Pemilu," kata Ferry dalam keterangannya, Rabu, (6/3).
Ferry melihat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) beberapa kali terkesan tidak bisa duduk bersama dan menyelesaikan persoalan data pemilih. "Ribut-ribut antara Kemendagri dan KPU ini sungguh sangat memprihatinkan. Dari kasus ini menjadi terbuka ada persoalan serius masalah DPT," kata Ferry.
Ferry pun mendorong KPU dan Kemendagri segera menyelesaikan persoalan masuknya warga negara asing (WNA) ke dalam DPT Pemilu 2019. Ia berharap KPU dan Kemendagri segera duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan ini secara transparan.
"Pelaksanaan pemilu sudah semakin dekat. KPU dan Kemendagri hendaknya duduk bersama seluruh parpol dan kedua tim kandidat membicarakan masalah ini secara terbuka. Kemendagri dan KPU jangan menutup-nutupi persoalan ini karena menyangkut kualitas demokrasi kita," kata Ferry.