REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Ribuan rumah di tiga kecamatan yaitu Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung terendam banjir dari luapan sungai Citarum. Akibat hujan deras yang terjadi Selasa (5/3) malam. Selain itu, fasilitas umum, gedung sekolah, tempat ibadah dan ikut terendam.
Berdasarkan pantauan, jalan Dayeuhkolot tepatnya di pabrik Metro terdapat banjir cileuncang yang cukup tinggi. Kendaraan roda dua dan empat yang melintas harus menurunkan kecepatan dan ekstra hati-hati saat melintasnya. Sementara itu, di depan pasar Dayeuhkolot, banjir merendam jalan dengan ketinggian lutut orang dewasa.
Kendaraan roda dua dan empat masih bisa melintas meski harus menurunkan kecepatan. Belasan pengendara roda dua terpaksa ada yang mendorong motornya dikarenakan mogok. Sementara itu, akses jalan Andir-Katapang tidak bisa dilintasi karena banjir kecuali menggunakan perahu.
Termasuk di jalan Siliwangi perbatasan Dayeuhkolot-Baleendah terendam banjir dan tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan empat. Jalan hanya bisa dilintasi oleh delman.
"Hujan deras, Rabu (5/3) malam menyebabkan luapan sungai Citarum meluap. Tiga kecamatan terendam banjir," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat, Rabu (6/3).
Ia mengungkapkan, sebanyak 6.361 rumah, 7 bangunan sekolah, 8 fasilitas umum dan 36 tempat ibadah terendam banjir. Sementara itu, kepala keluarga (KK) yang terkena dampak pada tiga kecamatan sebanyak 10 ribu KK.
"Jumlah warga yang mengungsi dari Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot, totalnya 108 KK, 364 jiwa, 61 lansia, 33 balita, ibu hamil dan menyusui serta penyandang disabilitas," katanya.
Dirinya mengungkapkan ketinggian air di berbagai tempat bervariasi dari mulai 10 cm hingga 160 cm. Dengan kondisi cuaca yang diperkirakan akan kembali hujan, ia mengimbau masyarakat agar waspada dan tetap siaga.