REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unta merupakan salah satu binatang yang disebut dalam Alquran. Di dalam Alqur'an, unta disebut dengan kata 'ibl'.
Penyebutan unta dalam kitab suci ini tidak terlepas dari sejumlah keistimewaan yang dimiliki hewan mamalia ini. Unta mampu hidup di tempat yang sangat sulit untuk makhluk hidup lain, yakni padang pasir. Unta juga memiliki organ-organ khusus yang menunjang kehidupannya.
Secara fisik, unta memiliki ciri-ciri seperti lubang hidung yang sangat besar, bibir atas terbelah dan bibir bawah terkulai, menyerupai sedikit seperti jerapah. Seperti dilansir dari AramcoWorld, Rabu (6/3), ada sejumlah keunikan dari organ tubuh unta.
Unta memiliki sirkulasi darah yang luar biasa. Sel-sel darah dalam tubuh unta dapat membengkak hingga tiga kali ukuran normalnya. Sehingga, memungkinkan unta meminum begitu banyak air.
Saat menggunakan air, sel yang sama menyempit untuk terus mengalir, memungkinkan unta menjadi lebih tahan terhadap haus (dehidrasi) daripada mamalia lain. Unta bisa bertahan di padang pasir yang panas selama sekitar tiga pekan tanpa makan dan minum. Selama masa ini, unta kehilangan 33 persen berat badannya.
Unta memiliki kelopak mata semi-transparan, yang memungkinkan makhluk ini berjalan dengan mata tertutup. Bulu mata ekstra panjang juga melindungi matanya dari debu dan pasir.
Hewan ini diberi kemampuan untuk dapat menutup lubang hidungnya. Hal ini membantu melindungi dari pasir, dan juga membantu mendinginkan udara yang dihembuskan. Sehingga, membantu menghemat air dalam tubuhnya.
Selain itu, unta memiliki punuk yang berfungsi untuk menyimpan lemak dan bukan air. Lemak di punuk tersebut memberi unta cadangan energi ketika tidak ada vegetasi yang tersedia untuk merumput.
Apabila dibandingkan di antara spesies lain, unta adalah hewan peliharaan yang menawarkan dan memberi manusia penggunaan varietas yang tidak tertandingi. Banyak kegunaan yang bisa diambil dari unta, termasuk makanan dari susu dan dagingnya.
Susu unta, seperti halnya madu, memiliki yang orang Prancis sebut terroir, yaitu senyawa aromatik yang ada di tanaman liar yang digembalakan unta bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Senyawa itu larut dalam lemak, yang kemudian mempengaruhi rasa susunya.
Tubuh unta juga menghasilkan sumber daya yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari manusia, seperti wol, bulu, kulit dan pupuk kandang. Tidak hanya manfaat dari tubuhnya, unta juga kerap digunakan sebagai layanan tunggangan jarak jauh, dan hewan pengangkut jarak jauh. Dikenal sebagai hewan yang sabar, unta bisa digunakan manusia sebagai mitra pertanian dan pengangkat air dari sumur.
Hewan ini mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan baik dengan manusia. Sang penggembala dan unta memiliki pertalian yang kuat dan individual. Hal itu seperti dilakukan oleh seorang penulis untuk situs berita AramcoWorld, Peter Harrigan, saat ia menguji seorang gembala yang memiliki 53 ekor unta. Sang penggembala diminta untuk memiih unta yang meninggalkann satu jejak di pasir.
Penggembala itu lantas meneliti dan berjalan ke arah unta betina berusia enam tahun. Unta tersebut dinamainya Rima, yang sudah ia anggap seperti keluargannya sendiri. Seperti halnya yang dilakukan orang Badui di Arab Saudi, unta betina masing-masing memiliki nama berdasarkan atribut nyata dan keunikannya.
Di masa kini, unta juga memberikan hiburan bagi manusia melalui kegiatan balap unta dan kegiatan budaya seperti festival unta. Tidak hanya itu, keistimewaan yang dimiliki unta membuat kian mencuri perhatian dari kalangan akademisi dan ilmiah.
Ada sejumlah organisasi yang meneliti unta, seperti Masyarakat Internasional Penelitian dan Pengembangan Unta, Konsorsium Unta Internasional untuk Peningkatan dan Konservasi Genetika, dan Pusat Penelitian Unta di Universitas King Faisal. Semua organisasi ini mempromosikan penelitian dan kerja lapangan, konferensi, serta pertukaran informasi dalam bidang yang berkembang yang disebut "camelology".
Sejumlah penelitian juga fokus pada peningkatan unta untuk balapan dan penampilan mereka. Faisal al-Mathen dari Pusat Penelitian Unta mengatakan, mereka lebih fokus pada peningkatan spesies ini untuk penggunaan yang produktif.
Rekan-rekannya juga bekerja sama dengan Universitas Mongolia untuk menemukan produk baru dari unta dari mulai susu, lemak untuk kosmetik, serta penelitian untuk kekebalan tubuh.