REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan tinggal menghitung hari, momen Ramadhan menjadi waktu yang paling ditunggu umat Islam di seluruh dunia. Setiap amalan kebaikan dilipatgandakan ganjarannya pada bulan Ramadhan. Tak ayal, semua orang berlomba-lomba mencari pahala dengan meningkatkan kualitas ibadah mereka.
Untuk menambah semangat ibadah di bulan yang penuh keberkahan itu, PPPA Daarul Qur’an kembali menggelar Roadshow Imam Muda Ramadhan 1440 H. Puluhan Syekh dan ratusan santri hafiz Quran akan disebar ke berbagai masjid di seluruh wilayah Indonesia untuk menjadi imam sholat sepanjang ramadhan.
Tahun ini PPPA Daarul Qur’an kedatangan dai cilik asal Gaza, yaitu Syekh Suaib Haniya yang merupakan santri Gaza hafiz Quran berusia 12 tahun serta syekh muda dari negeri tanah para nabi itu, yakni Isa Hartani al-Hafizh, pembina Daarul Qur’an Gaza. Kehadiran mereka turut meramaikan agenda Roadshow Imam Muda Ramadhan tahun ini dan berbagi kisah perjuangan di Gaza, Palestina.
Melihat antusiasme dari masyarakat yang menginginkan kedatangan imam muda, Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq mengatakan, lembaganya kembali membuka program “Roadshow Imam Muda” dan assatidz Daarul Qur’an pada Ramadhan 1440 H ini.
“Mereka akan menjadi imam shalat Maghrib, Isya/Tarawih, Zhuhur/shalat Jumat, dan mendawamkan syiar Quran melalui hafalan Quran dan ilmu yang telah mereka pelajari dan para syekh muda ini akan mengisi kajian-kajian sepanjang Ramadhan,” tutur Tarmizi.
Pada Ramadhan 1439 Hijriyah lalu, hampir 100 imam muda disebar di kota-kota besar maupun pelosok Indonesia untuk menjadi imam shalat di masjid-masjid yang sebelumnya sudah melakukan request imam atau tausiyah seputar Ramadhan. Mereka dikirim ke berbagai daerah, mulai dari Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sampai ke timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Barat (NTT) dan Papua.
“Tahun kemarin, dari 300 lebih pendaftar, kami hanya melayani 100 request. Karena itu, kami ingin meningkatkan jumlah kuota imam agar masjid yang belum kebagian bisa kedatangan imam tahun ini,” ujar Tarmizi dalam siaran persnya, Rabu (6/3).
Tarmizi mengatakan, Roadshow Imam Muda tahun ini tak hanya di masjid-masjid perkotaan, perumahan, atau pelosok Indonesia tapi juga menyasar masjid perkantoran. Sebab, sejatinya dakwah Qur’an harus masuk di setiap lini kehidupan. Ia menjelaskan, sebelum terjun ke masyarakat, para imam terlebih dahulu diseleksi. Kemudian yang lolos akan digembleng selama satu pekan masa karantina.
“Para imam adalah santri berprestasi atau alumni dari seluruh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an yang memiliki suara bagus dan fasih bacaannya serta telah berpengalaman menjadi imam shalat di dalam maupun luar negeri,” ucap Tarmizi.
Selain para imam muda tutur Tarmizi, Syekh Muhammad Jaber, Syekh Ahmad Al Kannas, Syekh Abdullah, Syekh Abdulrahman Hamood, Syekh Salim, dan sejumlah syekh dari Daarul Qur’an lainnya, mereka akan berjelajah ke daerah-daerah yang nantinya ditentukan panitia berdasarkan permintaan yang sudah masuk.
“Informasi pendaftaran bisa dilihat di Instagram @daarul_quran. Pengurus-pengurus masjid atau panitia Ramadhan perkantoran dapat melakukan pendaftaran dan pemesanan jadwal melalui nomor layanan yang telah dibuka. Semoga program ini bisa memberikan manfaat untuk umat dan syiar tahfizhul Quran semakin membumi di seantero dunia. Amin,” harap Tarmizi.