Rabu 06 Mar 2019 17:09 WIB

Galeri UKM Jateng di Bandara Strategi Perluasan Pasar

Galeri UKM potensial memperluas pasar melalui para wisatawan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Terminal Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/11).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Terminal Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Keberadaan Galeri Usaha Kecil Menengah (UKM) Jawa Tengah di terminal penumpang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dinilai sangat strategis. Galeri UKM yang menempati area yang menempati exhibition hall lantai I terminal penumpang ini, potensial untuk memperluas pasar melalui para wisatawan dan pengguna jasa bandara.

PTS General Manager PT Angkasa Pura I (Persero), Dedy Sri Cahyono, mengatakan Angkasa Pura I berkomitmen untuk turut serta memajukan sektor ekonomi di Jawa Tengah. Salah satu upayanya dengan memberikan peluang bagi pelaku UKM dalam mempromosikan dan memperluas pangsa pasar bagi produk-produknya.

Baca Juga

"Hal ini sebagai perwujudan BUMN Hadir untuk Negeri, melalui keberadaan galeri UMKM di Bandara Jenderal Ahmad Yani ini," ujarnya, Rabu (6/3).

Saat ini ada sedikitnya 67 UKM dengan 748 jenis produk yang menjadi mitra dan mendapatkan kesempatan untuk menjual dan memperkenalkan produknya di galeri ini. Galeri ini dilengkapi dengan anjungan monitor layar sentuh dengan konten e-commerce Jateng Sadewa G-2 Market yang memberikan informasi katalog produk unggulan di Jawa Tengah.

Selain itu juga tersedia fasilitas pemesanan dan layanan antar se-Indonesia dan luar negeri yang bekerja sama dengan Fastpos. Galeri UKM beroperasi pukul 05.00-22.00 WIB ini dibagi dalam lima zona. Zona pertama merupakan zona pakaian dan kain yang menjual batik, tenun, bordir, kain lukis, mukena, pakaian, kerudung, dan syal.

Zona kedua yaitu zona aksesoris atau kerajinan tangan, menjual aneka ragam kerajinan berupa tas wanita, topi, dekorasi rumah, aneka aksesoris, mainan anak tradisional, dan sejenisnya. Zona ketiga merupakan zona makanan kemasan yang menawarkan aneka makanan ringan, kopi, teh, serta racikan rempah.

Termasuk food and beverages yang menjual roti bekatul, mi ongklok instan, serta seduhan kopi dan coklat bubuk yang bisa langsung dinikmati. "Terakhir, zona activity corner di mana pada event tertentu akan disajikan pertunjukan seperti demo membatik, kain lukis, sajian kopi, tarian tradisional, dan lainnya," jelas Dedy.

Ia menambahkan, jumlah pelaku UMKM di Jawa Tengah saat ini mencapai 4,8 juta unit dan 98 persen di antaranya merupakan usaha mikro dan kecil yang belum dapat menjangkau pasar lebih luas. Oleh karena itu, galeri ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperluas jangkauan pemasaran bagi pelaku UMKM di Jawa Tengah.

Di luar Galeri UKM Jawa Tengah ini, PT Angkasa Pura I juga meresmikan pula VIP Room Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang seluas 400 meter persegi. Dengan desain yang lebih nyaman dan mewah, VIP Room ini dilengkapi dengan meja bar, musala, toilet, dan ruang VIP.

Di VIP Room ini juga terdapat display produk dari mitra usaha Pemprov Jateng yang bekerja sama dengan tujuh mitra binaan Angkasa Pura I. Ke-tujuh mitra binaan ini meliputi Studio Patung, Mahya Batik & Craft, Batik Tulis Bakaran Bu Sri P Sarni, Ardis Batik, Renita Eceng Gondok, KUB Tlogo Kreasi (kerajinan tas), dan Citra Kina Raya (beras organik).

Hal ini juga menjadi wujud dukungan PT Angkasa Pura I untuk bersama- sama mendukung pengembangan UKM Jawa Tengah. "Bagi para wisatawan dan pengguna jasa bandara, silakan berkunjung ke Galeri UMKM untuk membeli oleh- oleh khas Semarang dan Jawa Tengah," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement