REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Waqf Linked Sukuk (WLS) mengutamakan pembelian dari investor domestik yang meliputi institusi dan ritel. Wakil Ketua Umum Badan Wakaf Indonesia (BWI), Imam Saptono menyampaikan saat ini penawaran fokus menyasar institusi.
Meski kedepannya, WLS juga akan ditawarkan pada segmen ritel atau individu. Menurut Imam, Indonesia masih butuh pembelajaran atau peningkatan literasi agar lebih familiar dengan instrumen-instrumen syariah, baik milik pemerintah maupun swasta.
"Kita butuh learning curve karena tidak menutup kemungkinan ada penolakan," kata dia di Jakarta, Selasa (5/3).
Ia merujuk pada kontroversi pemotongan zakat secara otomatis bagi Aparatur Sipil Negara. Dari sisi regulasi ia menilai tidak ada yang salah namun ternyata tetap ada penolakan. Padahal instrumen zakat sudah sangat familiar di masyarakat.