REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daniele De Rossi kecewa berat melihat timnya AS Roma harus tersisih dari Liga Champions. Roma takluk 1-3 dari Porto pada leg kedua 16 besar di Estadio Do Dragao, Kamis (7/3) dini hari WIB, dan tersisih dengan agregat 3-4. Yang menyakitkan, gol penenti langkah Porto tercipta tiga menit menjelang babak tambahan kedua berakhir.
De Rossi mengatakan, penalti untuk Porto yang diberikan wasit setelah melihat VAR (video asisten wasit), adalah cara mengerikan untuk keluar dari kompetisi ini. "Ini cara yang buruk untuk tersisih, tetapi kami harus menerimanya kenyataannya. Kami adalah tim yang naik-turun. Itu bukan kinerja yang sempurna tetapi kami melihat tim bersatu dengan pria sejati," kata De Rossi, dilansir dari Reuters, Kamis (7/3).
Meski memalukan, De Rossi harus menerima dengan lapang dada kekalahan timnya. Meski kesempatan untuk lolos ke delapan besar sudah ada di depan mata. "Kami berada dalam jarak yang sangat dekat dari penalti dan peluang untuk mencapai perempat final untuk tahun kedua berturut-turut," kata dia.
Gelandang veteran itu menambahkan bahwa ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan pelatih Eusebio Di Francesco. Sang arsitek langsung menuju bus tim tanpa memberikan wawancara setelah kalah dalam pertandingan yang disebut-sebut akan menentukan masa depannya di klub.
"Saa harap kami terus bersamanya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tetapi tidak ada yang bisa mengambil darinya apa yang telah ia lakukan. Besok, kami akan bekerja dengannya dan kemudian klub akan memutuskan," tambahnya.
Penyerang Diego Perotti setuju bahwa tim ingin Di Francesco tetap berada dalam tim. "Kami selalu memberikan segalanya untuknya, ini adalah momen yang buruk bagi kami semua. Kami semua bersamanya," ujar Perotti.
Roma merupakan semifinalis Liga Champions tahun lalu, namun tersingkir lebih dini tahun ini. Di pentas domestik, Serigala Ibu Kota juga tak bermain konsisten. Roma berada di urutan kelima di Serie A setelah kalah melawan tim-tim dari sisi bawah klasemen. Terbaru, kekalahan 0-3 dari Lazio pada Derby della Capitale telah membuat Di Francesco di bawah tekanan berat.