Kamis 07 Mar 2019 10:29 WIB

PT KCI Apresiasi Jokowi naik KRL

Pengelola commuter line mengaku terkejut dengan kunjungan mendadak Presiden Jokowi.

Rep: Agata Eta/ Red: Andi Nur Aminah
Jokowi Naik KRL. Presiden Jokowi pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL, Rabu (6/3).
Foto: Foto: Menteri Sosial Agus Gumiwang
Jokowi Naik KRL. Presiden Jokowi pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL, Rabu (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menjajal naik kereta commuter line, Rabu (6/3) sore. Presiden naik KRL dari Stasiun Tanjung Barat menuju Bogor setelah sebelumnya melakukan sosialisasi Program Keluarga Harapan di GOR Bulungan Jakarta Selatan. PT KCI selaku pengelola commuter line mengaku terkejut dengan kunjungan mendadak orang nomor satu itu.

Manajer Komunikasi Perusahaan PT KCI Adli Hakim mengatakan pihaknya mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang menggunakan KRL untuk pulang. "Kami terkejut juga tapi alhamdulillah semua berjalan lancar dan Pak Jokowi juga berinteraksi dengan para pengguna KRL selama perjalanan," kata Adli saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (7/3). 

Baca Juga

Kesediaan Presiden menaiki KRL di jam sibuk ini diakui Adli menjadi dorongan bagi PT KCI untuk selalu meningkatkan pelayanan. "Kemarin pak Jokowi naik cukup padat ya memang menggambarkan kapasitas perjalanan, seperti itu adanya di jam-jam sibuk" kata Adli. 

Terkait hal itu, Adli mengakui perlunya peningkatan infrastruktur komuter line. "Hal ini sendiri mendapat dukungan penambahan infrastruktur yang saat ini sedang dibangun pemerintah seperti misalnya di Stasiun Manggarai itu," ujar Adli.

PT KCI juga memberikan apresiasi kepada pemerintah atas percepatan pembangunan infrastruktur perkeretaapian. "Saat ini sedang proses untuk pemisahan jalur rel KRL dengan kereta jarak jauh," ujar Adli. Ia berharap dengan adanya pemisahan jalur rel itu maka dapat menambah frekuensi perjalanan komuter line untuk ke depannya.

Kemarin menjadi kedua kalinya Presiden Joko Widodo menjajal naik KRL. Sebelumnya, Presiden pernah menggunakan comumter line secara mendadak pula pada 2017. Saat itu, Presiden menggunakan moda transportasi tersebut untuk menuju Stasiun Cikini dengan naik dari Stasiun Juanda. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement