Kamis 07 Mar 2019 14:33 WIB

Einstein tak Bisa Jawab Pertanyaan Ini Selama 50 Tahun

Universitas Ibrani Yerusalem menerbitkan manuskrip Albert Einstein.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Albert Einstein
Foto: .
Albert Einstein

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Universitas Ibrani Yerusalem di Israel merilis manuskrip ilmuwan Albert Einstein. Total ada 110 tulisan yang diperoleh universitas bersama Crown-Goodman Family Foundation of Chicago. Semuanya baru diterbitkan untuk pertama kali dalam rangka menandai hari lahir Einstein yang ke-140 pada 14 Maret.

Seperti dilansir dari media Israel, Haaretz, Kamis (7/3), Einstein pada 12 Desember 1951 pernah menulis surat yang isinya pengakuan bahwa dia masih belum berhasil memahami sifat kuantum cahaya selama 50 tahun mencurahkan pemikiran fisikanya.

"Lima puluh tahun mencurahkan pemikiran belum membawa saya untuk lebih dekat pada pertanyaan apa itu partikel cahaya. Hari ini setiap orang bodoh berpikir dia tahu jawabannya, tetapi dia sebetulnya membodohi dirinya sendiri," tulis Einstein dalam surat itu.

Jauh sebelum menulis itu, sejak 1916 Einstein juga telah membuat tiga karya ilmiah mengenai penyerapan dan emisi cahaya oleh atom. Karya-karya ilmiah ini menjadi konsep dasar teknologi laser.

Einstein juga pernah menulis surat untuk sahabat karibnya, Michele Angelo Besso. Dalam surat, dia menulis soal dirinya yang tidak bisa berbahasa Ibrani, bahasa nenek moyang Yahudi. Ia merasa malu karena tidak tahu bahasa Ibrani. Namun, peraih Nobel Fisika 1921 itu lebih suka dipermalukan ketimbang memelajari bahasa tersebut.

"Sebagai seorang goy (non-Yahudi), Anda tak wajib memelajari bahasa nenek moyang kita. Sementara saya sebagai santo Yahudi, harus malu pada kenyataan bahwa saya hampir tidak tahu apa-apa, tetapi saya lebih suka dipermalukan daripada memelajarinya," tulis Einstein dalam surat.

Baca juga, Teori Kebahagiaan Einstein: Hidup Sederhana dan Tenang.

Surat Einstein kepada Besso, yang menjadi salah satu dari 110 manuskrip itu, ditulis dalam bahasa Jerman. Surat ini diperoleh Universitas Ibrani Yerusalem dari seorang kolektor pribadi asal North Carolina, AS.

Besso meninggal dunia pada 1955. Saat itu Einstein menyatakan, "Sekarang dia (Besso) telah meninggalkan dunia yang aneh ini sedikit di depan saya. Ini tidak berarti apa-apa. Orang-orang seperti kita, yang percaya pada fisika, tahu bahwa perbedaan antara masa lalu, sekarang dan masa depan hanya ilusi yang keras kepala."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement