REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat mengimbau masyarakat agar menaati aturan saat melakukan pengisian BBM di SPBU. Seruan itu digaungkan agar tidak terulang lagi kejadian kebakaran SPBU yang dipicu oleh percikan api dari aki sebuah truk sampah, pada Senin (4/3) malam.
"Agar kasus itu tidak terjadi kembali di SPBU lainnya, kami mengimbau para pemilik kendaraan menaati peraturan saat mengisi bahan bakar, seperti mesin dalam keadaan mati, tidak menggunakan ponsel, dan tidak merokok," kata Sales Executive Retail VI, Pertamina Wilayah Kalbar, Benny Hutagaol di Pontianak, Kamis.
Benny menjelaskan, masih banyak masyarakat yang belum paham sehingga tidak menaati peraturan di SPBU. Ia menyatakan, perilaku tersebut sangat membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
"Menyimpan telepon genggam di dalam jok sepeda motor saat mengisi BBM di SPBU, contohnya," ungkap Benny.
Jika terjadi kebakaran, Benny mengimbau operator untuk tidak panik. Api biasanya tidak langsung besar sehingga bisa dipadamkan dengan Apar (alat pemadam api ringan) yang tersedia.
Selain itu, Benny juga mengimbau kepada masyarakat, agar selalu memeriksa kabel kendaraannya, baik roda dua dan empat. Jaringan kabel yang terbuka bisa memicu api ketika sedang mengisi BBM di SPBU.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli mengatakan, dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) kebakaran di SPBU 64.788.11 di Jalan Imam Bonjol, Senin malam (4/3), dipicu oleh percikan api dari aki mobil pengangkut sampah yang akan mengisi BBM di SPBU tersebut.
"Dugaan tersebut, setelah kami melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi, mulai dari sopir truk itu, dan petugas dari SPBU tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, sopir truk pengangkut sampah itu, mengambil posisi sebelah kanan dari dispenser SPBU, sehingga selang pengisian BBM melewati bagi dari bodi mobil, dan diduga kuat api muncul dari aki mobil tersebut dan menyambar BBM dari nozzle dispenser untuk pengisian BBM itu.
"Dari hasil olah TKP, api diduga kuat dari korsleting aki mobil tersebut sehingga menyebabkan kebakaran mobil dan dispenser dari SPBU tersebut," jelas Husni.