REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan memastikan, ketersediaan pangan di wilayah Jawa Timur masih aman, meski ada 15 daerah dilanda banjir. Drajat memastikan, hingga saat ini tidak ada komplain dari pihak manapun terkait harga-harga di pasaran.
"Belum ada komplain. Harga-harga masih normal. Indikatornya kan dari harga. 116 pasar di Jawa Timur masih stabil. harga-harga sembako masih normal," ujar Drajat saat dikonfirmasi, Kamis (7/3).
Drajat menjelaskan, 116 pasar yang tersebar merepresentasikan harga beras, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, telur, cabai merah, cabai keriting, cabai besar, dan kebutuhan lain masih stabil. Drajat mengatakan, Disperindag akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan pangan di Jawa Timur terutama di daerah-daerah yang dilanda banjir.
"Kami punya 200 pendata di lapangan yang memonitor pergerakan data, kalau ada yang tidak stabil, kami akan ambil langkah-langkah," ujarnya.
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019). (ANTARA)
Menurutnya, apabila terjadi pergerakan harga yang menuju pada ketidakstabilan dan kekurangan pangan, maka masalah utama pasti di distribusi yang terhambat. Misalnya, jalan yang terendam atau jembatan yang rusak. Dia menegaskan, jika itu terjadi, akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Suban Wahyudiono mengungkapkan, intensitas hujan yang tinggi sejak 5 Maret 2019 menyebabkan 15 kabupaten/ kota di Jawa Timur mengalami banjir. Semua kabupaten/kota yang terendam banjir berada di bagian barat Jawa Timur seperti Magetan, Ponorogo, Kabupaten dan Kota Madiun, Trenggalek, Ngawi, Nganjuk, Bojonegoro, Kediri, dan sebagainya.
Suban menjelaskan, dari semua kabupaten/ kota yang terendam banjir, yang terparah adalah Kabupaten Madiun. Di Madiun, total ada 14.280 keluarga yang terdampak banjir tersebut. Mereka tersebar di 8 kecamatan, dan 39 desa. Kendati demikian, Suban memastikan musibah tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Banjir Madiun. Sejumlah warga menyelamatkan diri di atas atap rumah saat terjadi banjir di Desa Purworejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). (ANTARA)