REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera melakukan seleksi calon Direktur Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Jabatan Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso akan berakhir awal Mei 2019.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, seleksi bisa dilakukan secara internal maupun eksternal. Seleksi akan dilakukan setelah Pemkot melakukan evaluasi terhadap Direktur TSTJ yang saat ini menjabat.
Direktur perusahaan daerah memiliki masa kerja selama empat tahun. Setelah itu, akan diadakan pergantian sesuai mekanisme yang berlaku. Seorang direktur memiliki kesempatan memimpin dua periode. Bimo baru menjabat satu periode sebagai Direktur TSTJ.
"Karena Pak Bimo baru satu periode maka bisa kami pilih lagi, tentu dengan evaluasi dan seleksi secara internal," jelasnya kepada wartawan, Kamis (7/3).
Menurutnya, Pemkot akan melakukan evaluasi bersama beberapa instansi dan pejabat yang berhubungan dengan TSTJ. Antara lain, sekretaris daerah, Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), asisten walikota, dan juga dapat melibatkan unsur di luar Pemkot.
Rudyatmo menyatakan tidak memiliki tuntutan khusus terhadap Direktur TSTJ. "Yang paling penting bekerja. Tidak hanya menjadi direktur atau pengelola kebun binatang, tetapi bagaimana melayani masyarakat di dunia wisata itu harus konkret,” ungkapny.
Dia mengungkapkan, kinerja Bimo sebagai Direktur TSTJ sudah cukup baik. Namun, sebenarnya Wali Kota menginginkan agar TSTJ lebih berprestasi dan maju. Tingkat kunjungan wisatawan menjadi salah satu indikator utama yang diukur.