REPUBLIKA.CO.ID, Unta, merupakan salah satu hewan istimewa yang disebutkan dalam Alquran. Hewan ini tidak hanya bermanfaat juga sebagai moda transportasi utama pada masa lalu, tetapi juga sebagai binatang peliharaan yang favorit dengan nilai jual yang sangat tinggi.
Alquran menempatkan binatang ini sebagai salah satu hewan yang layak dijadikan sebagai bahan tadabur terhadap penciptaan Allah SWT. Dalam Alquran surah al-Gasyiyah ayat ke-17: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan.”
Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, Jami’li Ahkam al-Quran, mengatakan keistimewaan unta terangkum dalam empat poin yaitu faktor kecantikan, transportasi, angkutan, dan bisa dikonsumsi.
Beberapa bukti mengapa hewan ini mempunyai daya tarik yakni penyebutannya yang berulang-ulang dengan nama yang berbeda pula. Berikut ini sejumlah penyebutan nama lain unta dalam Alquran seperti dinukilkan dari kitab Mu’jam al-Fazh al-Quran al-Karim:
Ibil. Sebutan ini diulang dua kali dalam Alquran yaitu surah al-Ghasyiyah ayat ke-17 dan surah al-An’ám ayat 144
Naqah. Sebutan lain untuk unta perempuan dalam bentuk jamak, kata tunggalnya adalah nuq atau anuqun. Kata ini disebutkan tujuh kali dalam Alquran dan kesemuanya berbicara soal unta Nabi Shalih AS. Ketujuh kata itu terdapat dua dalam surah al-A’raaf, dan masing-masing satu di surah Hud, al-Isra’, as-Syu’ara, al-Qamar, dan as-Syams.
Al-Íru. Kata ini digunakan untuk menyebut unta jantang yang khusus dipakai sebagai angkutan barang. Disebutkan tiga kali dalam Alquran dan kesemuanya terdapat dalam surah Yusuf.
Budnah. Kata ini disebutkan satu kali dalam Alquran surah al-Hajj ayat ke-36. Penggunaan kata ini pada dasarnya tidak dikhususkan saja untuk unta, tetapi juga hewan-hewan kurban lainnya.
Jamal. Kata ini adalah kata yang paling kerap terdengar sebagai sebutan unta. Namun justru dalam Alquran hanya disebutkan sekali yaitu pada suarah al-A’raaf ayat ke-40.