REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Sebanyak 15 kabupaten Jawa Timur (Jatim) terendam banjir. Dalam menanggulangi banjir yang terjadi, Dompet Dhuafa telah menerjunkan tim Disaster Management Center untuk mengevakuasi korban banjir, Kamis (7/3) lalu.
"Kami sigap dalam merespons bencana yang menimpa di Jawa Timur. Kami sudah kerahkan dan menyebar ke daerah Jawa Timur yang terendam banjir. Serta mendistribusikan makanan serta air bersih yang susah di dapat selamabanjir melanda," ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, Kholid melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/3).
Dari 15 kota atau kabupaten di Jawa Timur (Jatim), banjir terparah ada di Kabupaten Madiun. Banjir di daerah ini mencapai 35 desa di delapan kecamatan.
Hujan yang terjadi, pada Selasa (5/3), membuat ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir merendam 1.700 rumah dan sawah 116 hektare (ha) sawah di Kabupaten Madiun. Selain itu, juga mengakibatkan meluapnya sungai Jeroan yg merupakan anak sungai Madiun.
Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur, kata dia, telah mendistribusikan bantuan berupa logistik, air bersih dan mengevakuasi warga yang menderita hyportermia. Kemudian juga telah menyiapkan dua pos layanan dan dua ambulance siap siaga untuk para korban banjir. Selain itu, DD Cabang Jawa Timur bersama Disaster Management Center juga mengevakuasi para lansia yang rentan menjadi korban bencana tersebut.
Di kesempatan lain, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Yogyakarta, Bambang, menjelaskan banjir dengan material lumpur sempat menggenangi wilayah Gunung Kidul. Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama relawan sempat melakukan aksi bersih-bersih fasilitas umum di SMP 3 Gedangsari. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk peduli kemanusiaan dan pendidikan agar kegiatan belajar mengajar berjalan lancar kembali.