Sabtu 30 Apr 2022 00:01 WIB

Kisah Turunnya Surah ‘Abasa

Kisah itu terkait dengan Abdullah bin Ummi Maktum

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Alquran: Kisah Turunnya Surah ‘Abasa
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran: Kisah Turunnya Surah ‘Abasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Selain Bilal bin Rabah, Abdullah bin Ummi Maktum merupakan muazin pada masa Nabi Muhammad SAW. Sahabat Nabi itu termasuk Assabiqun al-awwalun atau orang-orang pertama yang masuk Islam. Ia digambarkan memiliki fisik tak sempurna, sebab matanya tak dapat melihat atau buta. Meski begitu, Abdullah dikenal berilmu serta beradab, sehingga bisa melihat dengan mata hati.

Tak heran bila dirinya memiliki kepekaan tinggi untuk mengetahui waktu. Jika Bilal mengumandangkan azan pada malam hari, setiap fajar Abdullah keluar dari rumahnya untuk menyerukan azan Subuh di Masjid.

Pada bulan Ramadhan, Rasulullah pun bersabda: "Makan dan minumlah kalian hingga Abdullah bin Ummi Maktum mengumandangkan azan." Bahkan Allah telah memuliakan pria tersebut. Pasalnya, Abdullah merupakan, sebab surah ke-80 dalam Alquran yakni surah 'Abasa turun.

Pada suatu hari, Nabi tengah duduk bersama para pemuka Quraisy. Tiba-tiba Abdullah menanyakan sesuatu ke beliau, tapi Rasul tak menghiraukannya karena sibuk berbicara dengan beberapa tokoh Quraisy di antaranya Syaibah bin Rabi'ah. Selesai berunding dengan para Qu raisy, Rasulullah kemudian bersiap untuk pulang. Namun, mendadak beliau merasa kesakitan. Saat itulah Firman Allah berupa surah 'Abasa ayat 1 sampai 16 turun.