REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, dividen atau keuntungan dari saham PT Delta Djakarta Tbk per tahun, sama dengan pajak tempat hiburan Alexis. Menurut dia, sama seperti Alexis yang ditutup, jika saham perusahaan bir itu dijual, tak akan berpengaruh terhadap anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Dividen dari pajak atau saham ini per tahun itu rata-rata Rp 38 miliar. Itu ekuivalen dengan pajak yang dibayarkan tempat hiburan Alexis kira-kira Rp 36 miliar. Jadi Alexis ditutup //enggak terasa //tuh di Jakarta," ujar Anies di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (8/3).
Anies menjelaskan, pemerintah tidak seharusnya berinvestasi dan bukan mencari untung dari saham milik Pemprov DKI di PT Delta. Menurutnya, pemerintah seharusnya melakukan pembangunan yang bisa bermanfaat bagi warga.
Anies menyebut, apabila melepas saham milik Pemprov DKI sebesar 26,25 persen itu maka akan mendapatkan uang Rp 1,2 triliun. Sementara, lanjut dia, Pemprov DKI baru bisa mendapatkan dividen sebesar Rp 1,2 trilun dalam kurun waktu 40 tahun.
Untuk itu, menurut Anies, Rp 1,2 trilun bisa digunakan membangun perpipaan air bersih bagi warga ibu kota. Ia memperkirakan, dengan angka itu bisa membangun minimal 100 ribu sambungan baru air bersih.
"Rp 1,2 triliun mau dipakai untuk memajukan dunia peralkoholan atau mau dipakai untuk memajukan air bersih untuk rakyat? Kalau itu dipakai minimal 100 ribu sambungan baru air bersih," kata Anies.
Pelepasan saham Pemprov DKI di perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk merupakan janji kampanye Anies. Pada saat pemilihan gubernur (Pilgub) DKI pada 2017 lalu bersama Sandiaga Salahuddin Uno yang kini mundur sebagai wakil gubernur untuk ikut mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden nomor urut 02.
"Kita sudah ajukan (permohonan pelepasan saham) kemudian ketua dewan menyampaikan belum diproses, sudah disampaikan ya. Kita laporkan kepada masyarakat saja karena ini bagian dari janji kami," tutur Anies.