REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lion Express atau Lion Parcel saat ini mulai mengambil langkah untuk mengantisipasi kenaikan Surat Muatan Udara (SMU) atau kenaikkan tarif kargo pesawat. Lion Parcel mulai hari ini (8/3) resmi menggandeng PT Kereta Api (KA) Logistik dengan melakukan penandatangan nota kesepahaman.
"Pada dasarnya kita kerja sama ini karena didasari kenaikkan SMU. Kenaikkan SMU ini tidak bisa terus mengalokasikan harga lain ke pelanggan kita," kata Chief Executive Officer (CEO) Lion Parcel Farian Kirana di Gedung Lion Parcel, Jumat (8/3).
Dia menegaskan Lion Parcel memerlukan alternatif lain untuk memberikan layanan pengiriman barang dengan harga yang tetap ekonomis. Agar lebih terjangkau, kata Farian, kerja sama dengan KA Logisik dapat membuat tarif pengiriman tidak mengalami kenaikkan.
Farian menegaskan untuk membuat pengiriman barang tetap ekonomis, belum melakukan kerja sama dengan yang lainnya selain KA Logistik. "Kita jalur darat ini cukup dengan KA Logistik," tutur Farian.
Dia menilai dengan bekerja sama dengan KA Logistik juga akan memaksimalkan pengiriman Lion Parcel di seluruh Pulau Jawa. Sebab, menurut Farian, rute pengiriman barang di Pulau Jawa dari KA Logistik sudah maksimal untuk mendukung operasional Lion Parcel.
Dalam volume pengiriman Lion Parcel yang dikerja samakan dengan KA Logistik akan disesuaikan dengan kondisi market. "Jadi apabila jauh lebih murah atau lebih cepat dengan KA, kita pasti untuk tujuan itu akan alokasikan dengan KA Logistik," jelas Farian.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama KA Logistik Junaidi Nasution mengatakan untuk mendukung kerja saa tersebut sudah dilakukan uji coba pengiriman. Junaidi memastikan KA Logitik akan melayani semaksimal mungkin.
Junaidi menjelaskan, KA sLogistik saat ini sudah memiliki 75 titik outlet di stasiun-stasiun. "Kami ada di Purwokerto dan di Kroya misalnya, yang tidak bisa mendarat di sana (pesawat), kami bisa. Kami juga ada di Cirebon, Malang, dan Banyuwangi," tutur Junaidi.
Terlebih, Junaidi memastikan KA Logistik juga berencana akan membuka outlet di luar Pulau Jawa. Junaidi merencanakan KA Logistik akan mulai menjangkau Sumatra Utara, Sulawesi, dan Denpasar.