REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bekerja sama dengan PT Kereta Api (KA) Logistik, PT Lion Express atau Lion Parcel menargetkan dapat melakukan efisiensi di tengah naiknya tarif kargo udara atau Surat Muatan Udara (SMU). Chief Executive Officer (CEO) Lion Parcel Farian Kirana menargetkan efisiensi 400 persen atau lebih.
Farian menjelaskan untuk pengiriman barang menggunakan udara masih ada beberapa biaya lagi. "Jadi nggak hanya SMU saja, tapi contoh gudang ini juga," kata Farian, Jumat (8/3).
Jika pengiriman menggunakan jalur udara, kata Farian, harus melewati proses pemeriksaan x-ray yang membutuhkan biaya tambahan. Jika hanya menghitung biaya x-ray dan gudang, biayanya sama dengan mengirim barang menggunakan transportasi kereta api.
Untuk itu, Farian yakin dengan bekerja sama dengan KA Logistik maka akan ada pengurangan biaya pengiriman barang. "Terutama untuk pengiriman di beberapa rute di Pulau Jawa itu efisiensi bisa mencapai sekitar mungkin 400 persen," jelas Farian.
Dia mencontohkan, jika mengirim barang melalui jalur udara dengan biaya tersebut sekitar Rp 3.000 per kilogram. Selanjutnya, untuk rute tertentu seperti Jakarta ke Surabya dapat mencapai Rp 5.000 per kilogram.
Hanya saja, jika menggunakan kereta api menurut Farian dapat terjadi penurunan harga yang signifikan. "Kalau pakai KA Logistik itu biaya cuma Rp 2.000 per kilogram, jadi seperempatnya harga untuk pengiriman kota ke koto," ungkap Farian.