Jumat 08 Mar 2019 18:58 WIB

Eks Kombatan GAM Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf

Ada banyak alasan eks kombatan GAM mendukung Jokowi.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Muhammad Hafil
Eks kombatan GAM di Kabupaten Pidie, Aceh, saat mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi-Ma'ruf.
Foto: Mas Alamil Huda/Republika.co.id
Eks kombatan GAM di Kabupaten Pidie, Aceh, saat mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi-Ma'ruf.

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE -- Para eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mendeklarasikan dukungan untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka mengaku percaya komitmen Jokowi-Ma'ruf dalam memajukan bumi Serambi Mekkah.

"Rakyat Aceh pasti akan mendukung Jokowi. Apalagi para eks kombatan," kata mantan Panglima sayap militer GAM Sofyan Dawood dalam acara Silaturahmi TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin dengan eks kombatan GAM Kabupaten Pidie, Jumat (8/3).

Baca Juga

Dawood mengatakan, ada banyak alasan eks kombatan GAM mendukung Jokowi. Dia menilai Jokowi adalah adalah pemimpin yang adil. Hal itu terbukti dalam empat tahun kepemimpinan Jokowi. Di pilpres 2014 lalu, kata dia, Jokowi kalah di Aceh. Namun, hasil itu tak lantas membuat Jokowi memandang Aceh sebelah mata.

"10 kali beliau turun ke Aceh sebagai presiden, walau kalah di pemilu 2014. Beliau tetap memperhatikan Aceh. Itulah keadilannya Jokowi. Belum lagi proyek-proyek raksasa pemerintahannya yang nilainya puluhan triliun di Aceh. Salah satunya tol dari Aceh Besar sampai Pidie," ujar Dawood.

Dia melanjutkan, para eks kombatan GAM hanya berharap Jokowi bisa menyelesaikan isi kesepakatan atau MoU perdamaian Aceh bila terpilih kembali sebagai presiden di periode 2019-2024. "Kesejahteraan para santri dan ulama di Aceh agar dibangun lebih bagus lagi," ujar dia.

Salah seorang eks kombatan GAM, Safrizal Sahril, mengatakan, para eks kombatan tak lagi bisa dibodohi oleh hoaks dan fitnah yang ditudingkan terhadap Jokowi-Ma'ruf. "Kami hanya berharap pemerintahan Jokowi, tolong bina kami eks kombatan GAM ini. Kami yakin Pak Jokowi akan memenuhinya," ujar Safrizal.

Tim KH Ma'ruf Amin, Lukmanul Hakim, yang hadir dalam pertemuan tersebut meminta agar masyarakat Aceh tak terpengaruh hoaks dan fitnah yang disebar di media sosial dan masyarakat. Salah satu fitnahnya adalag Jokowi disebut antiIslam, bahkan pembenci Islam. Lukman mengatakan, fitnah tersebut sengaja dihembuskan supaya masyarakat Islami seperti Aceh tak mau memilih Jokowi.

"Aceh ini pernah porak poranda karena fitnah. Kami yakin orang Aceh akan mencegah kerusakan karena fitnah. Pak Jokowi adalah orang Islam dan cinta Islam. Beliau tak hanya ngomong soal Islam tapi juga melaksanakan syariat Islam," kata Lukman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement