REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Komunikasi menjadi dasar bagi upaya memasarkan berbagai produk dan jasa ekonomi kreatif di luar negeri. Maka kemampuan ini penting dikuasai oleh para pelaku ekonomi kreatif agar potensi produk dan jasa ekonomi kreatif diterima oleh pasar internasional.
Hal ini terungkap dalam Bimbingan Teknis Komunikasi Praktis Promosi Produk Kreatif, yang digelar Direktorat Pengembangan Pasar Luar Negeri (PPLN), Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) di Hotel Griya Persada, bandungan, Kabupaten Semarang, Jumat (8/3). Direktur PPLN, Bonifasius Wahyu Pudjianto melalui Kasubag Tata Usaha Direktorat PPLN, Nunik Nugrahaeni mengungkapkan, bintek Komunikasi Praktis Promosi Produk Kreatif ini menjadi strategis untuk meningkatkan kapasitas SDM pelaku ekonomi kreatif, di Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kota Semarang dan Kota Salatiga.
Hal ini penting, khususnya dalam mendorong optimalisasi pemasaran produk dan jasa ekonomi kreatif mereka di luar negeri. Sehingga melalui bintek ini diharapkan pelaku ekonomi kreatif di empat daerah ini memiliki kemampuan untuk memasarkan dan memberikan brand untuk produk mereka, melalui kelas penyiar.
Karena dalam bintek ini diberikan materi brand image, public speaking dan story telling. Tujuannya agar para pelaku ekonomi kreatif bisa menceritakan apa di balik kesuksesan mereka nantinya. “Mungkin saat ini mereka masih mengawali (start up), tetapi suatu hari nanti kalau sudah menjadi besar akan mampu memaparkan bagaimana latar belakang kesuksesan mereka pada awal-awal merintis ekonomi kreatif ini,” jelasnya.
Para peserta, jelas Nunik, mendapatkan ilmu langsung dari para praktisinya, seperti praktisi Pemasaran dan Language Services Provider (LSP), Daud Tobing serta praktisi Broadcasting sekaligus Mentor Public Speaking, Sahil Mulachela. Sesuai dengan bidang Deputi Pemasaran, tentunya bintek ini untuk mendorong kemampuan pengembangan pasar yang mengutamakan bagaimana memasarkan brand produk dan jasa kreatif. Harapannya, kelompok ekonomi kreatif ini bisa mengikuti kegiatan-kegiatan internasional dalam memasarkan produknya.
“Apalagi, Kabupaten Semarang yang sudah menandatangani MoU dengan Bekraf memiliki keunggulan di sektor kuliner dari 16 sub sektor yang dibidangi Bekraf,” ujarnya.
Anggota Komisi X DPR RI, Jamal Mirdad yang hadir dalam acara ini menegaskan, ekonomi kreatif sangat potensial dioptimalkan sebagai penopang perekonomian bangsa ini. Oleh karena itu, ia selalu menyampaikan aspirasi agar anggaran yang ada pada Bekraf bisa diupayakan selalu ditambah.
“Karena ekonomi kreatif yang kita miliki ini ternyata masih banyak yang terpendam, dan ini harus dikeluarkan untuk dioptimalkan sebagai kekuatan ekonomi bangsa ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih menambahkan, para peserta pelaku ekonomi kreatif di wilayah Kabupaten Semarang, Kendal Kota Semarang dan Kota Salatiga agar bisa memanfaatkan bintek ini. Menurutnya, ini sangat bermanfaat bagi upaya memajukan ekonomi kreatif di negeri ini. Ekonomi yang mengandalkan inovasi dan kreativitas ini menjadi salah satu upaya untuk menciptakan lapangan kerja.