REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk turut mengklarifikasi kabar fitnah atau hoaks. Jokowi mengajak masyarakat berani melawan fitnah-fitnah yang tersebar.
"Kita kenal yang namanya kabar fitnah, kabar bohong, hoaks, hati-hati. Sekarang ini tidak hanya lewat media sosial tetapi sudah 'door to door' dari desa ke desa, dari kampung ke kampung," kata Jokowi di Lapangan PKOR Way Halim, Kota Bandar Lampung, Jumat (8/3).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, masyarakat harus berani melawan fitnah-fitnah yang tersebar. Sejumlah isu yang pernah menerpa pemerintah disebutkan Jokowi, yakni kabar mengenai larangan azan maupun isu LGBT yang akan dilegalkan.
"Logikanya tidak masuk. Kita ini adalah negara dengan norma-norma agama yang sangat baik, dengan norma-norma tata krama sosial yang sangat baik," tegasnya.
Jokowi juga berdialog dengan sejumlah peserta alumni perguruan tinggi dan SMA. Jokowi memuji seorang peserta yang naik ke panggung bernama Eka yang merupakan alumni IAIN Metro yang membuat akun media sosial untuk mengklarifikasi berita-berita bohong mengenai pemerintah. Eka mengaku dirinya geram melihat banyaknya tudingan kepada Presiden.
"Jadi kalau ada yang mengabarkan kabar fitnah, kabar bohong kita harus menyampaikan fakta-fakta yang ada. Logika-logika yang pakai rasio, dan pakai pemikiran sehingga orang mengerti hal-hal yang ngawur, yang bohong atau hoaks," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Dalam sambutannya Jokowi juga menjelaskan pembangunan infrastruktur yang telah dibangun pemerintah di Lampung, yakni terminal baru Bandara Radin Inten 2 dan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang akan menghubungkan Lampung hingga ke Palembang. Pembangunan itu diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi melalui sektor pariwisata, bisnis dan investasi di Lampung sehingga membuka lapangan pekerjaan bagi warga.