REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pejabat Kesehatan Mosul, Irak melaporkan dua korban tewas akibat ledakan bom mobil, pada Jumat (8/3) waktu setempat. Korban tewas merupakan satu anak-anak dan satu penjaga keamanan. Akibat ledakan tersebut 10 orang mengalami luka serius.
Pekan lalu ledakan serupa juga terjadi di distrik Muthana di Mosul melukai lima personel keamanan dan belasan warga sipil lainnya. Ledakan Jumat ini merupakan ledakan kedua dalam waktu lebih dari sepekan mendera kota ibu kota de facto dari ISIS.
Serangan bom mobil biasanya menyalahkan ISIS. Namun, hingga berita ini dimuat oleh kantor berita Reuters, belum ada klaim tanggung jawab atas ledakan.
Mosul, Irak telah menjadi tempat beberapa ledakan bom dalam beberapa bulan terkahir ini. Dalam serangan pekan lalu, mobil yang penuh dengan bahan peledak, meledak sehingga menewaskan dua orang dan melukai 24 orang di dekat universitas Mosul.
Militan ISIS menyesuaikan taktiknya dengan serangan pemberontak sejak ISIS dikalahkan Irak pada 2017. ISIS terusir dari daerah-daerah yang dikuasainya selama bertahun-tahun, Militan ISIS pun kini tengah menghadapi serangan oleh pasukan yang didukung Amerika Serikat (AS) di Suriah, di kantong terkahir ISIS.