REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat diharapkan jeli dalam melihat Debat Ketiga, yang akan mempertemukan cawapres 01 Ma’ruf Amin dengan cawapres 02 Sandiaga Uno. Harus dilihat cawapres yang bisa memanifestasikan tujuan nasional bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan dua dari empat tujuan nasional bangsa Indonesia, menjadi muara Debat Pilpres 2019 putaran ketiga. Kedua hal itu adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Rakyat harus jeli dan cermat melihat kandidat mana yang mampu memanifestasikan kedua poin tujuan nasional tersebut sebagai landasan di setiap argumennya terkait pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya,” kata Fahira, dalam keterangan pers kepada wartawan, Sabtu (9/3).
Parameter utama terwujudnya kesejahteraan rakyat di berbagai bidang, tingkat pengetahuan dan penguasaan teknologi suatu bangsa. Bagaimana memajukan pendidikan, menciptakan pelayanan kesehatan prima, membuka lapangan pekerjaan, dan melahirkan keakraban antarwarga negara.
“Muara dari debat ketiga nanti adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Fahira.
Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa itu, menurut dia, berarti kebutuhan dasar rakyat terutama pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja mampu dipenuhi dengan baik oleh negara. Selain itu, negara harus mampu menjadikan kehidupan sosial dan budaya yang beranekaragam sebagai perekat keakraban antarwarga negara.
Ia yakin jika kedua cawapres mampu menjadikan dua tujuan nasional bangsa Indonesia ini sebagai landasan argumentasi, gagasan, dan program kerja, maka dipastikan rakyat akan mendapat suguhan adu gagasan yang berkualitas.
Debat ketiga ini, sambung Fahira, adalah kesempatan bagi rakyat untuk melihat gagasan besar dan rasional para cawapres, untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdasakan kehidupan bangsa. Kandidat yang mampu menjadikan cita-cita para pendiri bangsa sebagai dasar visi misi dan membangun program kerjanya, berarti mampu menangkap harapan besar dari rakyat.
“Debat itu kan bukan sekedar adu gagasan. Namun, forum untuk menguji apakah gagasan tersebut valid dan rasional,” ungkapnya. Kandidat yang mampu menyakinkan rakyat bahwa apa yang ditawarkannya valid dan rasional untuk diimplementasikan, maka dialah yang dianggap rakyat mampu mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika