Sabtu 09 Mar 2019 13:23 WIB

Jokowi Tanggapi Isu Larangan Azan Hingga Perkawinan Sejenis

Jokowi ingin isu negatif dan hoaks dilawan

Capres nomor urut 01, Jokowi, menghadiri senam pagi bersama pendukungnya di Jakabaring Sport City Palembang, Sabtu (9/3).
Foto: Sapto Andika / Republika
Capres nomor urut 01, Jokowi, menghadiri senam pagi bersama pendukungnya di Jakabaring Sport City Palembang, Sabtu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo meminta kepada para "Srikandi Jokowi-Ma'ruf Amin" untuk door to door (dari pintu ke pintu) untuk menjelaskan berbagai isu negatif dan berita hoaks yang tersebar di masyarakat.

"Saya titip, karena 17 April sudah dekat. Agar Jokowi-Ma'ruf dibantu door to door dan agar isu-isu dan hoaks benar-benar diperjelas dan dilawan," kata Jokowi saat menghadiri senam bersama dengan sekitar lima ribu "Srikandi Jokowi-Ma'ruf Amin" di Jakabaring Sport City Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3).

Jokowi mencontohkan isu-isu pemerintah akan larang azan jika dirinya terpilih kembali menjadi presiden periode 2019-2024. "Nggak mungkin. Pemerintah siapapun nggak mungkin karena Indonesia penduduk muslim terbesar dunia," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta melawan isu soal legalisasi perkawinan sejenis yang juga tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah. "Kita punya norma agama dan sosial. Itu hoaks harus dijelaskan kepada masyarakat," katanya.

Ia juga meminta isu kriminalisasi ulama juga tidak akan dilakukan. "Tidak ada. Siapapun yang berbuat masuk ke urusan hukum dan pidana pasti akan terkena masalah. Tolong ini diluruskan kalau ada isu di bawah. Kalau ada masalah dengan hukum siapapun pasti akan berurusan hukum," kata Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengenalkan tiga "kartu sakti", yakni Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia Pintar Kuliah dan Kartu Sembako Murah. "Jadi kita akan keluarkan kartu seperti ini. KIP untuk kuliah. Kalau dalam empat tahun kita keluarkan KIP untuk SD sampai SMA. Ini nanti untuk kuliah. Ini penting agar anak-anak bisa teruskan ke jenjang lebih tinggi," katanya.

Kedua, lanjut Jokowi, Kartu Prakerja untuk lulusan SMA, SMK, perguruan tinggi belum dapat kerja bisa dapat kartu ini. "Kartu ini bisa berikan training (pelatihan) bermanfaat sebelum masuk dunia kerja. Industri atau BUMN. Setelah training kalau belum dapat kerja juga dapat insentif honor kalau belum dapat kartu ini," katanya.

Jokowi mengingatkan bahwa kartu prakerja ini penting untuk para lulusan yang ingin segera kerja dengan mendapatkan pelatihan. Terakhir adalah kartu sembako murah yang akan memberikan diskon untuk barang-barang tertentu yang berkaitan dengan sembako, baik beras, gula, minyak maupun lain-lainnya.

"Ini program yang akan datang, bukan sekarang. Ibu-ibu setuju nggak tiga kartu ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement