Sabtu 09 Mar 2019 18:23 WIB

Jokowi Sebut Diserang Empat Hoaks Jelang Pencoblosan Pilpres

Isu itu meliputi kriminalisasi ulama, larangan adzan dan perkawinan sejenis

Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi menyapa warga yang memadati Jembatan Ampera Palembang dalam acara Millennial Road Safety Festival, Sabtu (9/3).
Foto: Sapto Andika / Republika
Presiden Jokowi menyapa warga yang memadati Jembatan Ampera Palembang dalam acara Millennial Road Safety Festival, Sabtu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan, dirinya dihadapkan pada empat isu hoaks yang berbau fitnah menjelang 40 hari pelaksanaan Pemilihan Presiden 2019. Isu itu meliputi kriminalisasi ulama, larangan adzan, perkawinan sejenis dan penghapusan pendidikan agama.

Jokowi di hadapan pendukungnya pada acara Deklarasi Alumni Sriwijaya Bersatu di Palembang Sport Convention Center, Palembang, Sabtu (9/3) siang, mengatakan, isu dan fitnah itu berkembang luar biasa bahkan berdasarkan hasil survei internal mampu membuat 9 juta orang menjadi percaya.

"Kalau ada orang tidak salah, kemudian dimasukkan sel, ngomong ke saya, saya urus. Tapi jika salah, ya harus dihukum karena negara kita negara hukum," kata Jokowi pada acara yang dihadiri juga oleh Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Daerah Syarial Oesman dan Ketua Dewan Penasihat TKD Sumsel Alex Noerdin.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini juga membantah isu yang mengatakan bahwa dirinya akan melarang adzan. Menurutnya isu itu sangat tidak masuk akal karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam.