Ahad 10 Mar 2019 08:55 WIB

Pegawai Dikerahkan untuk Manfaatkan Bandara Kertajati

Sekda meminta ASN Pemprov Jabar beralih layanan penerbangan ke Kertajati.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang masih sepi setelah enam bulan beroperasi. Padahal fasilitas dan bangunan yang dibuat sudah bertaraf internasional seperti Terminal 3 Bandara Soetta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Iwa Karniwa mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar untuk beralih layanan penerbangan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Langkah ini dilakukan, untuk memasifkan gerakan sosialisasi layanan penerbangan di BIJB.

Menurut Iwa, pihaknya sudah mulai mengarahkan instansi pemerintahan. Bahkan keluarganya sendiri, sudah mulai menggunakan layanan penerbangan dari dan ke BIJB. Selain itu, Iwa menegaskan bahwa pengoptimalan layanan penerbangan juga dapat dimulai dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) yang penduduknya mencapai 15 juta jiwa.

Baca Juga

"Dalam kesempatan ini kita lakukan sosialisasi secara masif, dimulai dari diri sendiri. Termasuk juga saya memerintahkan kepada hampir 57 ribu ASN untuk menggunakan bandara ini sebagai jasa penerbangan dari Kertajati menuju suatu tempat begitu pula sebaliknya,” ujar Iwa ketika ditemui usai meresmikan acara Sosialisasi Layanan Penerbangan Melalui Bandara Kertajati Kepada Organisasi Perangkat Daerah di Ciayumajakuning dan Sekitarnya, di BIJB Kabupaten Majalengka, akhir pekan lalu.

Iwa menilai, sudah seharusnya ASN untuk berkontribusi menyosialisasikan bandara itu. Apalagi, ASN Jabar kini memiliki Bandara karena adanya saham sebanyak dua persen. Jadi, sebetulnya bisa dioptimalkan di wilayah Ciayumajakuning yang jumlah penduduknya itu 15 juta.

"Jadi Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kuningan dan Sumedang itu bisa memanfaatkan bandara ini secara optimal,” katanya.

Iwa menilai upaya pengoptimalan BIJB ini tidak bisa hanya berhenti pada sosialisasi. Pemprov Jabar pun, terus mempercepat pembangunan sarana prasarana, seperti jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

"Tol Cisumdawu ini dapat menjadi pemicu perkembangan BIJB, karena dapat menjangkau masyarakat wilayah metropolitan Bandung Raya," katanya.

Iwa mengatakan, saat ini pembangunan jalan tol Cisumdawu sesi satu (Cileunyi-Rancakalong), sesi dua (Rancakalong-Sumedang) dan sesi tiga (Sumedang-Cimalaka) sedang dalam proses pembangunan. Diharapkan, tol Cisumdawu akan rampung pada September 2019 dan dapat digunakan untuk menambah minat masyarakat menggunakan BIJB.

“Kita juga mendorong penyelesaian berbagai sarana prasarana, termasuk jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Diharapkan September 2019 ini bisa selesai. Ini mungkin salah satu faktor pemicu yang nantinya bila selesai, Cileunyi-Sumedang-Dawuan itu bisa ditempuh selama 45 menit, karena cuma 61 km,” papar Iwa.

Pada sosialisasi ini juga diperkenalkan teknologi untuk selfie di lokasi bandara menggunakan layar Informative Digital Information (IDI). Teknologi dapat langsung diunggah ke media sosial masing-masing, dengan ditambahkan hashtag #ASNRamaikanKertajati.

Tak tanggung-tanggung, sosialisasi ini dihadiri langsung oleh pimpinan Kesultanan Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Kesultanan Kaprabonan, Wakil Bupati Majalengka, pimpinan PHRI, ASITA, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh, serta perwakilan pimpinan daerah lainnya.

Sementara menurut Direktur PT BIJB M Singgih, sudah ada 11 rute penerbangan dari lima maskapai yang terlayani dari Bandara Kertajati. Rute itu menuju Surabaya, Medan, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Lampung, Palembang, Balikpapan dan Tarakan. Penerbangan internasional baru untuk perjalanan Umrah.

"Jika keterisian bisa konsisten dengan load factor tinggi ini tentu akan konsisten melakukan penerbangan setiap hari. Tapi kita optimis sosialisasi ini akan meningkat load factor," kata Singgih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement