REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda (SM) Pertamina memastikan lolos ke final kompetisi basket IBL Pertamax 2018/2019. SM Pertamina menyingkirkan NSH Jakarta di semifinal dengan skor 2-1, setelah pada pertandingan ketiga menang telak 72-48 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) Kuningan, Jakarta, Ahad (10/3).
SM Pertamina akan berhadapan dengan rival bebuyutannya selama hampir dua dekade terakhir, yakni Stapac. Stapac sudah lebih dulu memastikan langkah ke final dengan membungkam Pacific Caesar 2-0 dalam semifinal yang menggunakan format the best of three.
Dalam laga kali ini Youbel Sondakh menurunkan lima pemain starter Hardianus Lakudu, Juan Laurent Kokodiputra, Arki Dikania Wisnu, Rizal Falconi dan Dior Lowhorn.
Kuarter satu SM Pertamina unggul 26-16. Dior Lowhorn mendominasi di kuarter ini, sembilan angka berhasil dicetaknya. SM Pertamina semakin menjauhkan jarak keunggulan menjadi 40-23 pada akhir kuarter kedua.
Permainan di kuarter tiga masih dikuasai sang juara bertahan. Pelatih NSH Wahyu Widayat Jati kemudian mengistirahatkan pemain utamanya termasuk pemain asing Anthony Simpson. Setelah sempat mendekat, NSH akhrinya kembali kebobolan poin sehingga masih tertinggal 37-56.
Kuarter terakhir SM Pertamina yang sudah diatas angin mampu menjaga keunggulan. Akhirnya memenangkan laga ini dengan skor 72-48. Kemenangan ini membuat SM Pertamina unggul 2-1 dan berhak lolos ke final.
Dalam laga ini Arki Dikania Wisnu menjadi pencetak skor tertinggi dengan 15 angka. Di kubu NSH Jakarta Anthony Simpson memimpin dengan 11 angka dan 13 rebound.
Laga final tetap menggunakan format best of three. SM Pertamina yang berperingkat lebih rendah dari Stapac akan menjadi tuan terlebih dahulu. SM Pertamina akan memainkan laga final di Britama Arena Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta pada 21 Maret 2019. Stapac akan menjadi tuan rumah dua kali pada 23 Maret dan 24 Maret (jika dibutuhkan). Stapac rencananya memilih C'Tra Arena Bandung sebagai markas.