Senin 11 Mar 2019 04:48 WIB

Baznas Terjunkan Tim Bantu Korban KRL Terguling

Baznas langsung terjun ke lokasi KRL terguling dan menyediakan satu ambulans

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melakukan proses evakuasi KRL Commuter Line 1722 yang anjlok di pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (10/3/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas melakukan proses evakuasi KRL Commuter Line 1722 yang anjlok di pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (10/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerjunkan Tim Layanan Aktif untuk membantu korban kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) di Kebon Pedes, Kota Bogor pada Ahad (10/3). Kepala Layanan Aktif Baznas (LAB) Iskandar mengatakan, mereka langsung terjun ke lokasi menurunkan tim evakuasi dan menyediakan satu unit ambulans.

"Baznas turun memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menjadi korban, saat ini ambulans dari Baznas sudah bersiaga di lokasi, data korban sementara adalah tujuh orang mengalami luka-luka," kata Iskandar melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (10/3). 

Baca Juga

Iskandar mengatakan, selain LAB, saat ini tim dari beberapa lembaga yang sudah turun ke lokasi  adalah Tagana, PMI, Koramil, Basarnas, tim Rescue Commuterline, dan Kepolisian setempat. "Bantuan yang saat ini dibutuhkan adalah logistik makanan dan minuman untuk tim evakuasi, juga bagi para korban. Baznas akan melakukan assessment bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban," katanya.

Sementara itu, Pemerintah bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) dan PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) tengah melakukan evakuasi rangkaian kereta rel listrik (KRL) rute Jatinegara-Bogor yang anjlok Ahad (10/3). Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mengupayakan operasional berjalan normal. 

Zulfikri menjelaskan setelah evakuasi kereta nomor satu hingga lima dari rangkaian KRL sudah selesai dilakukan. Untuk selanjutnya, proses evakuasi tiga kereta nomor enam sampai delapan akan dilakukan dengan menggunakan peralatan berat yaitu kereta penolong dan crane. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement