Senin 11 Mar 2019 08:13 WIB

Pemerintah Fasilitasi Pembangunan Pengolahan Kayu di Kendal

Pemerintah memfasilitasi pembangunan politeknik di kawasan industri.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Pentas Furnitur dan Kerajinan Banjarsari, Solo
Foto: Republika/Andrian Saputra
Pentas Furnitur dan Kerajinan Banjarsari, Solo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi pembangunan politeknik industri dan pengolahan kayu di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. Hal itu dilakukan guna menciptakan tenaga kerja terampil dan inovatif yang mampu meningkatkan daya saing industri furnitur nasional. 

“Untuk menggenjot daya saing furnitur nasional, diperlukan kreativitas dan inovasi desain produk yang mengikuti selera pasar terkini agar mampu kompetitif hingga kancah global,” kata Menteri Pemrindustrian Airlangga Hartato dalam keterangan pers yang diterima Republika, Ahad (10/3). 

Baca Juga

Untuk itu, kata dia, industri furnitur harus mampu menciptakan sekaligus memenuhi kebutuhan pasar. Terlebih dengan ditopang kekayaan bahan baku dan keragaman budaya, industri furnitur nasional dinilai mampu meningkatkan produktivitas ekspor. 

Dia menjelaskan, dengan adanya politeknik industri furnitur dan pengolahan kayu nantinya, konsep penerapan sistem ganda (70 persen praktik dan 30 persen teori) dapat menghasilkan lulusan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masa depan, terutama dalam memasuki era induatri 4.0.

Lebih lanjut dia menambahkan, pemerintah memfasilitasi pembangunan politeknik di kawasan industri sebagai salah satu program prioritas Kemenperin dalam pengembangan politeknik di kawasan industri. Hal itu sebagai salah satu program Kemenperin dalan pengembangan pendidikan vokasi. 

“Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk fokus pada berbagai program membangun kualitas SDM Indonesia,” katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement