REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebuah mobil dengan nomor polisi B 1520 TMM hangus terbakar di Simpang Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Ahad (10/3) malam. Mobil Grand Livina abu-abu milik Rachmat Bustomi itu terbakar usai beberapa kali memasuki lubang di Jalan KH Noer Ali atau Jalan Kalimalang.
"Jadi karena masuk lubang. Itu lubang yang di Kalimalang itu yang sedang ada pengerjaan itu," ujar Rachmat Bustomi, warga Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi.
Jalan Kalimalang memang telah lama mengalami kerusakan akibat pembangunan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu). Alat berat untuk pembangun tol yang kerap melintas telah membuat jalan itu hancur dan berlubang di banyak titik.
Bustomi mengaku tidak terbiasa melewati Jalan Kalimalang karena setiap hari pulang melewati Tol Cikampek. Malam itu, ia dan istrinya memilih melewati Jalan Kalimalang karena adanya kemacetan di ruas Tol Cikampek.
"Biasa lewat tol (Cikampek), tapi kan tol macet. Ah udah malem, ya lewat sini ajalah kan sepi saya pikir," kata Bustomi didepan mobilnya yang telah hangus terbakar.
Kejadian nahas itu bermula ketika Bustomi melewati Jalan Kalimalang pukul 22.45 WIB. Bustomi yang hanya berdua dengan sang istri di atas mobil merasakan beberapa kali dentuman keras ketika memasuki lubang yang ada di sepanjang ruas jalan itu.
Sesampainya di Simpang Ahmad Yani, ia melihat di kap mobil keluar asap, Ia yang seharusnya lurus menuju Jalan Hasibuan menghentikan kendaraannya di Jalan Ahmad Yani atau tepatnya di depan Hotel Aston.
"Saya lihat kab mobil ngebul, saya kira radiator tapi kok coklat asapnya. Saya langsung turun dan juga suruh istri agar segera turun dari mobil," katanya kepada Republika.co.id
Setelah turun dari mobil, lalu Bustomi mencoba untuk membuka kap mobil guna mengecek kerusakan. Tetapi ia mendapati adanya percikan api dari bagian bawah mobil. "Saya jadinya gak berani buka kap karena udah keluar api," ucapnya.
Melihat adanya percikan api, Bustomi langsung berteriak minta tolong kepada warga yang berada disekitar simpang Ahmad Yani itu. Ia juga spontan mencoba memadamkan api itu sendirian dengan memakai air mineral yang ada di dalam mobil, namun api terus menjalar ke bagian mesin. Tak lama berselang, para pengemudi ojek daring dan petugas keamanan hotel Aston datang membantu.
"Pertamanya kebakaran kecil saja, tiba-tiba keluar orangnya nyiram-nyiram pakai aqua. Trus sambil teriak minta tolong. Lalu saya dan petugas satpam Aston datang buat bantuin," jelas Rifiki (19), pengemudi ojek daring yang sedang menunggu penumpang di simpang itu.
Ketika api semakin membesar, mereka mencoba memadamkan dengan menggunakan racun api milik petugas keamanan hotel. Namun api tak kunjung padam sehingga memaksa pihak hotel untuk membawa air dari dalam hotel. "Pakai tabung racun api awalnya, ternyata gak bisa, lalu dibantu pakai air dari hotel," ucap Rifki kepada Republika.
Setelah disiram dengan air dari hotel, tampak api mulai padam, meski asap masih mengepul tebal dari bagian mesin mobil. Tak lama berselang, datang dua mobil pemadam kebakaran Kota Bekasi.
Personel pemadam kebakaran langsung menyemprotkan air dan meminta kerumunan warga yang menonton peristiwa itu untuk menjauh. Sepuluh menit berselang, api sudah bisa dipadamkan seutuhnya dan tak ada asap lagi yang keluar dari mesin mobil.
Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu. "Alhamdulillah saya dan istri gak kenapa napa," ucap Butomi.
Namun, jalan utama di Kota Bekasi itu sempat mengalami kemacetan ulah banyaknya pengendara yang penasaran untuk melihat mobil yang telah hangus itu. Tampak juga satu mobil patroli polisi yang datang guna mengecek kejadian dan mengatur kembali lalu lintas.