Senin 11 Mar 2019 14:54 WIB

Festival Film Purbalingga Kembali Digelar Tahun Ini

FFP rencananya digelar mulai 6 Juli sampai 3 Agustus 2019

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Malam Penganugerahan Festival Film Purbalingga (FFP) 2017
Foto: dok: FFP 2017
Malam Penganugerahan Festival Film Purbalingga (FFP) 2017

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Komunitas film Purbalingga akan kembali menggelar Festival Film Purbalingga (FFP) 2019. Festival yang sudah memasuki tahun ke-13 ini, rencananya akan digelar hampir sebulan mulai 6 Juli sampai 3 Agustus 2019.

Aneka kegiatan FFP akan digelar di Banyumas Raya seperti di Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, dan Kebumen. "Kegiatan yang berlangsung antara lain kegiatan Layar Tanjleb Keliling Banyumas Raya, kompetisi pelajar SMA se-Banyumas Raya, pemutaran film non-kompetisi, diskusi, workshop, penghargaan Lintang Kemukus, dan malam penganugerahan," jelas Direktur FFP Bowo Leksono akhir pekan lalu.

Dia  mengatakan khusus kegiatan pemutaran film layar tanjleb akan dilaksanakan dua bulan sebelum festival. Untuk itu, berbagai komunitas atau lembaga yang ada di desa-desa Banyumas Raya bisa mengajukan permohonan untuk pemutaran film di wilayahnya.

Sedangkan untuk kompetisi film pelajar Manajer FFP Nanki Nirmanto menyatakan kegiatan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mendapat pemenang. Lebih dari itu, kompetisi dilaksanakan untuk memberikan ruang apresiasi atas kerja-kerja kreatif kalangan pelajar di Banyumas Raya.

"Untuk pelaksanaan kompetisi film pelajar ini kami sudah mulai membuka pendaftaran dan akan ditutup pada 31 Mei 2019," katanya. Dia memperkirakan kualitas film pelajar yang akan mengikuti kompetisi akan semakin baik. Hal ini karena sudah banyak kegiatan ekstrakurikuler pelajar yang diampu oleh berbagai komunitas film. Antara lain oleh CLC Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, dan juga Komunitas Kedung Kebumen.

Sementara untuk program non-kompetisi, panitia festival akan menggelar pemutaran film pendek fiksi, dokumenter, maupun animasi karya berbagai kalangan di Indonesia. Film yang akan diputar akan diseleksi melalui proses kurasi panitia.

Selain itu, lanjut Nanki, selama pelaksanaan festival juga akan digelar diskusi dan workshop film. "Pada puncak FFP, kami juga memberikan penghargaan Lintang Kemukus bagi pelaku budaya, seniman muda, dan maestro di Banyumas Raya atas dedikasinya," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement